Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri Banget! Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam yang Bandel

Ngeri Banget! Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam yang Bandel Sejumlah nelayan tradisional menarik pukat darat di kawasan pesisir pantai Desa Suak Ribe, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (7/3/2020). Hasil tangkapan nelayan pukat darat sejak sepekan terakhir menurun drastis akibat pengaruh cuaca yang tidak menentu sehingga dalam sekali melabuh pukat hanya memperoleh ikan dua sampai lima kilogram sedangkan pada hari biasanya mencapai 30 sampai 60 kilogram. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Seorang nelayan Vietnam ditembak mati oleh pejabat maritim Malaysia pada akhir pekan lalu. Peristiwa tersebut membuat pihak Vietnam menghubungi Malaysia pada Senin (17/8/2020) untuk meminta penjelasan.

Dikutip dari laman SCMP, Vietnam pun meminta penyelidikan lebih lanjut terkait insiden yang terjadi di perairan Malaysia.

Baca Juga: Wajar Virus Corona Malaysia 10 Kali Lebih Menular Sebab...

Pada Selasa (18/8/2020) kemarin, para analis menyatakan bahwa Malaysia dan Vietnam kini tengah gencar membersihkan perairan masing-masing dari penangkapan ikan ilegal.

Khususnya saat polemik di Laut China Selatan kian memanas oleh beberapa faktor.

Selain menuntut penyelidikan terhadap nelayan tersebut, Vietnam juga tengah melindungi hak-hak nelayan lain yang ditahan di Malaysia.

Insiden penembakan terjadi pada Minggu, 16 Agustus 2020 malam setelah penjaga pantai Malaysia berusaha memeriksa dua kapal di perairan Timur Kelatan.

Kapal tersebut dianggap terlibat dalam penangkapan ikan ilegal sehingga pejabat maritim langsung melepaskan tembakan.

Penjaga pantai Malaysia memberikan tanggapan mengenai kejadian itu.

Ia menyatakan, sebanyak 19 awak yang berada di atas kapal Vietnam 'bertindak agresif' hingga melemparkan bom diesel saat diperintahkan untuk menyerah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: