Ia menambahkan, pada September 2019 lalu terjadi perselisihan antara kedua negara yang berhubungan dengan nelayan.
"Baru September lalu ada perselisihan antara patroli penangkapan ikan Malaysia dan Vietnam di lepas pantai Terengganu. Orang juga harus ingat bahwa Hanoi masih berusaha untuk mendapatkan Uni Eropa untuk menghapus kartu kuningnya karena penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur karena alasan seperti itu," tambahnya.
Terkait insiden pekan lalu, penjaga pantai Malaysia sempat mengatakan bahwa mereka tidak akan berkompromi dalam menghadapi tindakan ekstrim para nelayan asing,
Kini pihak Malaysia telah menahan 43 kapal penangkap ikan asing dan menangkap 487 warga Vietnam sejak 24 Juni 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: