Direktur Eksekutif Manajemen Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo berharap layanan syariah LinkAja bisa berkolaborasi dengan seluruh stakeholders di dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah untuk sama-sama meningkatkan literasi dan inklusi layanan keuangan syariah bagi masyarakat, termasuk perluasan jaringan layanan untuk mendukung sektor industri halal, kemudahan pengelolaan Ziswaf, serta kolaborasi riset dan inovasi.
"Layanan syariah LinkAja dapat memperkuat ekonomi digital syariah dan diharapkan pada 2022 sudah terbentuk ekosistem keuangan syariah berbasis digital yang kuat dan terintegrasi," ujar Rahardjo.
Rahardjo mengutarakan, dalam implementasinya, layanan syariah LinkAja mengedepankan beberapa prinsip dasar, yaitu penempatan dana bekerja sama dengan sejumlah bank syariah, mengaplikasikan tata cara transaksi yang sesuai dengan kaidah syariah, serta dapat diterima di seluruh merchant LinkAja.
"Layanan syariah LinkAja juga menghadirkan beragam produk yang sesuai dengan akad syariah dengan tidak ada unsur maisyir (judi), gharar (ketidakjelasan), riba (tambahan), zalim, dan barang tidak halal. Seluruh kegiatan transaksi yang dihadirkan sesuai dengan standar kepatuhan syariah yang disahkan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) LinkAja," ujar Rahardjo.
Di dalam ekosistem holistiknya saat ini, layanan syariah LinkAja telah dapat diakses seluruh masyarakat Indonesia di 69 kotamadya dan 273 kabupaten, yang mencakup masjid, lembaga amil zakat, pusat kuliner halal, modern ritel lokal, pesantren, bank syariah, sekolah Islam, dan universitas Islam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: