Lini bisnis komputasi awan milik Alibaba, Alibaba Cloud, mencatatkan pertumbuhan sebanyak 59% dari tahun ke tahun.
Perusahaan menyebut, pendapatan utama dari komputasi awan dihasilkan dari penyediaan layanan, seperti komputasi elastis, database, storage, layanan jaringan virtualisasi, komputasi skala besar, keamanan, manajemen dan layanan aplikasi, analitik big data, platform pembelajaran mesin, dan layanan IoT.
Baca Juga: Alibaba Catat Pertumbuhan Pendapatan 34%
"Pada kuartal Juni 2020, pendapatan komputasi awan tumbuh 59% dari tahun sebelumnya menjadi RMB12.345 juta atau sekitar Rp26 miliar," kata perusahaan dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/8/2020).
Perusahaan menyebut akan terus memperluas dan meningkatkan layanan PaaS miliknya, seperti analitik data dan manajemen database. Menurut Dewan Kinerja Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Performance Council), AnalyticDB, teknologi database milik Alibaba Cloud mendapatkan peringkat sebagai solusi gudang data real-time tercepat di dunia selama dua tahun berturut-turut.
AnalyticDB memungkinkan bisnis untuk melakukan analisis data tingkat petabyte secara real-time dan telah diadopsi secara luas oleh bisnis di berbagai industri, termasuk e-commerce, keuangan, logistik, transportasi umum, dan hiburan.
"Faktor utama didorong oleh peningkatan kontribusi pendapatan dari bisnis cloud publik dan hybrid cloud, di mana hal ini menggambarkan pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dari setiap pelanggan," lanjut perusahaan.
Menurut IDC (Juli 2020), Alibaba Cloud adalah penyedia layanan cloud publik terbesar di Tiongkok, yang diukur dari pangsa pasar IaaS (Infrastructure as a Service) dan PaaS (Platform as a Service) untuk kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: