Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Capai Rp300 M Lebih, ZINC Bakal Genjot Produksi Tambang

Penjualan Capai Rp300 M Lebih, ZINC Bakal Genjot Produksi Tambang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kapuas Prima Coal TBK (ZINC) mencatatkan penjualan sebesar Rp301,4 miliar dan laba tahun berjalan sebesar Rp41,9 miliar. Capaian tersebut diakui menurun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Direktur ZINC, Hendra Susanto William, mengungkapkan komisi tersebut juga dialami oleh hampir semua pelaku industri tambang di Indonesia. Pasalnya, kebijakan lockdown diklaim menjadi penyebab utama menurunnya harga komoditas.

Baca Juga: Q2 Turun 90%, Astra: Penjualan Akan Tetap Turun hingga Akhir 2020

"Hal ini tentu disebabkan oleh menurunnya harga komoditas terkait dan terbatasnya penjualan yang dilakukan menyusul kebijakan lockdown yang dilakukan di hampir seluruh dunia. Oleh karena itu, untuk membantu perbaikan kinerja ZINC, kami juga berusaha melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai pengeluaran dan beban," jelas Hendra, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Kendati demikian, pihaknya akan terus mengupayakan untuk menggenjot produksi tambang perusahaan. Diketahui, sampai dengan Juni 2020, ZINC memproduksi 5.741 ton konsentrat Timbal dan 19.238 konsentrat Seng dan 427 ton perak.

Baca Juga: Sempat Tekor Gara-Gara Trump, Hari Ini Emas Balas Dendam!

"Optimis target penjualan akan diupayakan agar mencapai target yang telah disesuaikan pada tahun ini meskipun catatan pada paruh pertama tahun ini belum mencapai 50% dari total target penjualan," lanjutnya.

Tak hanya itu, ZINC juga berkomitmen untuk proses keberlanjutan usaha, terutama dalam pembangunan smelter timbal dan seng. Hal itu dilakukan untuk memberi nilai tambah terhadap produk ZINC. Rencananya proyek smelter pemurnian ZINC yang berada di Pangkalan Bun nantinya akan memiliki kapasitas produksimaksimal 40.000 ton konsentrat per tahun untuk memproduksi 20.000 ton metal timbal per tahun untuk smelter Timbal (Pb) dan 30.000 ton ingot per tahun untuk smelter Seng (Zn) dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun depan untuk smelter Timbal (Pb) dan awal tahun 2022 untuk smelter Seng (Zn).

"Pascapemberlakuan new normal, ZINC terus memacu untuk meneruskan proyek-proyek strategis Perseroan, seperti proyek smelter pemurnian Timbal dan pemurnian Seng ZINC. Untuk mendukung target tersebut ZINC juga telah menandatangi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN sebesar 2,5 MWpada pertengahan bulan ini untuk menjamin pengoperasian smelter Timbal (Pb), sedangkan untuk smelter Seng (Zn) dengan daya sebesar 35 MW masih dalam pembahasan tahap berikutnya dengan pihak PLN," pungkas Hendra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: