Perusahaan informasi dan pengukuran Nielsen Indonesia mengatakan, porsi pembelanjaan iklan selama pandemi kembali menguat pada bulan Juli 2020. Executive Director Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, memaparkan hasil studi perusahaan yang menyebut bahwa selama bulan Maret hingga Juni, porsi belanja iklan menurun.
Pada bulan Januari, porsi pembelanjaan iklan menurut Nielsen berada di angkat Rp15,4 triliun, kemudian angka tersebut meningkat menjadi Rp20,4 Triliun pada bulan Maret. Ketika pandemi mulai berdampak, angka tersebut kemudian turun hingga pada bulan Juni menyentuh Rp15,7 triliun.
Baca Juga: Studi Nielsen: Perubahan New Normal Ciptakan Tantangan Baru
Bulan Juli, pembelanjaan iklan mulai meningkat menjadi Rp18,3 triliun.
"Secara gross, belanja iklan di tahun ini masih kuat, bahkan meningkat double digits, kecuali produk rokok," ujar Hellen dalam video conference, Selasa (25/8/2020).
Total pembelanjaan iklan selama Januari hingga Juli 2020 tercatat sebanyak Rp122 triliun. Media televisi masih mendominasi dengan jumlah iklan di televisi senilai Rp88,2 triliun, diikuti media digital dengan nilai iklan Rp24,4 triliun.
Hasil ini diperoleh Nielsen dari survei ke-15 kanal televisi, 200 media digital populer, 104 radio, dan 46 majalah di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: