Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Jenderal India yang Siap Pimpin Perlawanan pada China

Ini Jenderal India yang Siap Pimpin Perlawanan pada China Kredit Foto: PTI
Warta Ekonomi, New Delhi -

Panglima Angkatan Bersejata India (BSS), Jenderal Bipin Rawat, pihaknya tetap memiliki opsi pengerahan pasukan untuk merespons pelanggaran yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di perbatasan kedua negara.

Dalam laporan yang diperoleh dari Newsweek, India dan China kembali melakukan pembicaraan terkait situasi di bentrokan berdarah di Lembah Galwan, Ladakh, Juni 2020 lalu.

Baca Juga: Ngeri! China, India, Pakistan Siap Latihan Perang di Rusia

Bentrokan yang menewaskan prajurit Angkatan Bersenjata India dan Tentara Pembebasan Rakyat China, meningkatkan ketegangan antara China dan India.

Baik India dan China, sama-sama khawatir insiden seperti itu akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Menyikapi hal ini, Bipin menegaskan bahwa pihaknya tak segan untuk melakukan tindakan untuk menanggapi aksi yang dilakukan pasukan China.

"Opsi militer untuk menanggapo pelanggaran yang dilakukan tentara China di Ladakh sudah aktif. Tetapi, hal itu akan dilakukan jika pembicaraan di tingkat militer dan diplomatik gagal," ujar Bipin dilansir Asian News International.

Ancaman yang ditebar oleh Bipin, tak lepas dari sejumlah tudingan kepada pasukan militer China yang terus membangun infrastruktur di wilayah perbatasan. 

Pasukan China juga diduga telah berulang kali melakukan pelanggaran dengan menerobos Garis Kontrol Aktual (LAC), sejak April 2020. Di sisi lain, militer India mengklaim mengetahui setiap pelanggaran yang dilakukan tentara China. Akan tetapi, tak ada tindakan yang dilakukan mengingat belum adanya instruksi dari pimpinan.

Dengan pernyataan munculnya pernyataan Bipin, bukan tak mungkin pasukan militer India akan merespons jika tentara China menerobos wilayahnya lagi. Itu berarti, konflik horizontal antara militer India dan China akan terjadi di wilayah perbatasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: