Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sering Dituduh Komunis, Megawati Terheran-heran: Saya Kalem Aja

Sering Dituduh Komunis, Megawati Terheran-heran: Saya Kalem Aja Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan beberapa orang yang kerap menuduhnya sebagai orang yang berideologi komunis. Padahal, partai yang dipimpinnya, kata dia, sangat jelas menganut paham nasionalis.

Lebih jauh dari itu, Soekarno, yang merupakan orangtuanya turut menjadi korban dari tuduhan-tuduhan tersebut. Menurutnya, hal-hal seperti itu merupakan sebuah keanehan.

"Pancasila itulah tempat kita berpijak untuk politik. Kita ini partai nasionalis, semua inspirasinya datang dari proklamator kita yang orang boleh saja enggak senang. Malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem aja. Lho aneh kan," katanya di acara Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang II Menuju Pilkada Serentak 2020 secara virtual, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Bu Mega Sedih: Agama Masih Sering Diadu dengan Pancasila

Baca Juga: PDIP Kritik Anies: Gak Usah Denda, Tinggal Terjunin Anak Buah!

Bahkan, kata Megawati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader partai berlogo banteng itu kerap mendapatkan tuduhan yang sama. Atas hal itu, dia mempertanyakan di mana pola pikir logis dari orang yang mengucapkan kata tersebut.

"Orang yang enggak senang selalu bilang saya PKI. Pak Jokowi juga dibilang PKI. Nalarnya itu kemana?" katanya.

Selain heran dicap sebagai orang yang berideologi komunis, Megawati juga heran saat ada sekelompok orang yang meminta Jokowi agar turun dari jabatannya sebagai Presiden. Padahal, kata dia, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden itu terjadi atas kehendak yang diberikan oleh rakyat dan telah sesuai dengan mekanisme yang ada.

"Berbicara itu hati-hati, mulut itu pikiran Anda. Bayangkan, Jokowi harus mundur, lho saya sampai mikir, siapa yang milih dia, terus ada orang bilang suruh mundur. Mekanismenya sangat jelas dipilih oleh rakyat," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: