Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menikmati Hidup dalam Lockdown Covid-19 Terpanjang di Dunia

Menikmati Hidup dalam Lockdown Covid-19 Terpanjang di Dunia Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni

Kerusakan ekonomi

Meskipun sulit untuk menghitung seberapa besar kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh lockdown, kenyataannya Argentina mengalami penurunan ekonomi yang lebih besar sejak krisis 2001-2002 yang parah.

Sebelum pandemi, negara itu sudah melewati tahun kedua resesi. Sekarang, lockdown telah memaksa ratusan ribu bisnis yang tidak penting tutup bahkan terancam gulung tikar.

Jadwal penerbangan yang menunjukkan penerbangan yang dibatalkan di Argentina.

Menurut Kamar Dagang dan Layanan Argentina, lebih dari 42.000 usaha kecil dan menengah (UKM) telah tutup sejak Maret, dua kali lipat dibandingkan dampak krisis pada 2001-2002.

Ratusan ribu orang Argentina kini telah kehilangan penghasilan dan pekerjaan. Krisis kesehatan di bidang lain pun kini sedang terjadi akibat kerusakan ekonomi dan aturan lockdown.

The Ineco Foundation, dijalankan oleh ahli saraf terkenal di Argentina Facundo Manes, mengatakan bahwa jumlah orang yang mengalami depresi telah meningkat lima kali lipat, dibandingkan dengan "pra-pandemi".

"Kami melihat sebuah wabah penyakit mental," kata pakar itu kepada Radio Mitre setempat.

"Pada awal masa karantina, enam dari 10 warga Argentina mengalami gejala kecemasan ringan, sedang, atau berat. Hari berganti hari, gejala ini masih tetap ada, bahkan penderitaan berangsur-angsur berubah menjadi depresi," jelas Manes.

"Jika kita memiliki orang-orang yang tertekan, tidak termotivasi dan gelisah, kita tidak hanya menghadapi masalah kemanusiaan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi".

Banyak orang Argentina juga tidak tahu kapan mereka dapat menyekolahkan anak-anaknya atau bepergian ke luar negeri lagi.

Sebagian besar penerbangan ke negara itu telah dibatalkan selama berbulan-bulan dan Kementerian Perhubungan telah mengumumkan bahwa maskapai penerbangan tidak akan dapat beroperasi lagi pada 1 September mendatang, yang menjadikan Argentina sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang tidak memiliki penerbangan komersial yang beroperasi.

Tapi, efek paling kontroversial dari lockdown berkepanjangan ini berkaitan dengan apa yang oleh para ahli kesehatan disebut "kerusakan tambahan".

Ada kekhawatiran bahwa meskipun pembatasan telah berhasil untuk menahan virus corona, namun menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh University of Buenos Aires (UBA) mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penduduk belum melakukan aktivitas kesehatan seperti berolahraga sejak karantina dimulai.

Sebanyak enam dari 10 orang bertambah berat badannya, menurut Argentine Nutrition Society (SAN), padahal lebih dari 60% sudah kelebihan berat badan.

Tetapi kerusakan terbesar mungkin tidak terlihat.

Beberapa institusi kesehatan utama di negara itu juga telah menyatakan keprihatinan tentang penurunan signifikan dalam konsultasi medis sejak karantina wilayah dimulai.

Ketakutan tertular virus corona, pembatasan penggunaan transportasi umum dan pembatalan konsultasi dokter karena isolasi ketat adalah beberapa faktor yang menjelaskan mengapa ribuan orang Argentina tidak memeriksakan diri ke dokter sejak Maret lalu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: