Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, meminta pemerintah untuk tidak fokus menyelesaikan persoalan resesi. Melainkan, pemerintah harusnya fokus pada penanganan Covid-19.
Faisal mengatakan, sudah pasti Indonesia akan resesi sebagaimana dikatakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Kata Mahfud, 99 persen, pada bulan depan, Indonesia akan mengalami resesi atau tumbuh negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Prediksi Ekonomi -3%, Faisal Basri: Jangan Target Tidak Resesi!
Bahkan, Faisal mengkritisi target yang dipatok oleh para menteri ekonomi Presiden Joko Widodo agar kuartal III-2020 ekonomi Indonesia bisa pulih dan tidak terjadi resesi.
"Jangan target kita tidak resesi kuartal III. Targetnya, sampai September benahi virus," ungkap Faisal di gedung parlemen, Jakarta, Senin (31/8/2020).
Faisal mengungkapkan, itu karena penanganan penyebaran wabah Covid-19 akan berkorelasi dengan membaiknya ekonomi. Bukan sebaliknya, seperti pemerintah yang hanya fokus cegah resesi. Jika hanya fokus pada pemulihan ekonomi dan tidak fokus menekan penyebaran pandemi, Faisal mengatakan, laju positif Covid-19 malah akan naik lagi dan ekonomi kembali tertekan.
Akibatnya, kondisi Indonesia diperkirakannya bisa seperti Iran yang bentuk pemulihan ekonominya tidak lagi berbentuk V atau V Shape, melainkan W Shape yang menyebabkan krisis lanjutan di berbagai sektor.
"Sehingga kuartal III biarkan minus. Kalau skenario yang bapak-bapak bayangkan, barangkali ekonomi cepat pulih, tapi virusnya meningkat lagi, jadi huruf W nanti kita, bukan huruf V. Huruf W ini lebih ngeri," ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: