Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Negara Ini Larang Warga Main PUBG & Buka 118 Aplikasi China

Duh, Negara Ini Larang Warga Main PUBG & Buka 118 Aplikasi China Kredit Foto: Instagram/pubg
Warta Ekonomi, Jakarta -

India telah melarang 118 aplikasi yang berkaitan dengan China. Alasannya masih sama dengan pemblokiran TikTok dkk: karena aplikasi-aplikasi itu merupakan risiko bagi keamanan nasional.

Apa saja aplikasi yang masuk blokir India? Mengutip CNBC Internasional, Kamis (3/9/2020), gim terkenal milik Tencent, PUBG, termasuk dalam daftar. Begitu juga dengan gim utama NetEase, aplikasi Baidu, dan afiliasi Alibaba: Ant Group.

“Kami memutuskan untuk memblokir 118 aplikasi seluler, mengingat mereka terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas, pertahanan, keamanan India, serta ketertiban umum,” ujar Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India.

Baca Juga: Penjualan TikTok di Amerika Dijegal Ekspor China, Apa Solusinya?

Baca Juga: Analis: Sanksi Amerika Bisa Depak Huawei dari Pasar Smartphone

Pemerintah India mengaku telah menerima banyak keluhan dari berbagai sumber, termasuk laporan penyahgunaan beberapa aplikasi seluler di platform Android dan iOS yang mencuri data diam-diam; lalu mengirimnya ke server yang berlokasi di luar India.

Kementerian itu berujar, “hal itu menyalahi keamanan nasional. Praktik ini telah menimbulkan kekhawatiran serius… menimbulkan ancaman serius bagi keamanan negara.”

Ant Group dan Baidu menolak berkomentar. Alibaba, Tencent, dan NetEase tak menjawab.

Asal tahu saja, larangan aplikasi terbaru terjadi ketika ketegangan berkobar antara China dan India; berkat sengketa perbatasan pegunungan Himalaya di wilayah Ladakh. Pada Juni 2020, bentrokan terjadi di perbatasan dua negara itu, menewaskan 20 tentara India.

Lebih lanjut, PUBG, salah satu aplikasi yang masuk daftar blokir, memiliki pasar besar di India. Menurut Sensor Tower, PUBG Mobile Nordic Map: Livik meraup 39,6 juta dolar AS sejak rilis di India.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: