Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan Jumpai Tanda-tanda Ledakan Terbesar Sejak Big Bang

Ilmuwan Jumpai Tanda-tanda Ledakan Terbesar Sejak Big Bang Kredit Foto: Getty Images

Karena detektor dapat mendeteksi gelombang gravitasi sebagai sinyal audio, para ilmuwan dapat “mendengar” tabrakan yang terjadi. Sinyal tabrakan tersebut hanya berlangsung selama sepersepuluh detik.

“Suaranya hanya seperti sebuah hentakan,” ucap Weinstein. “Dari speaker, suaranya tidak begitu menarik.”

Tabrakan ini terjadi sekitar tujuh miliar tahun lalu, ketika alam semesta berumur setengah dari umurnya sekarang, tetapi baru terdeteksi sekarang karena lokasi terjadinya yang sangat jauh.

Tabrakan antara dua lubang hitam pernah diamati sebelumnya, tetapi pada saat itu ukurannya lebih kecil, dan ukuran dari gabungan dua lubang hitam yang muncul juga berukuran biasa seperti lubang hitam bintang lain.

Para ilmuwan masih belum tahu bagaimana lubang hitam supermasif yang ada di tengah para galaksi terbentuk, ujar Christensen, tetapi penemuan ini kemungkinan dapat menjadi petunjuk.

Mungkin saja objek yang lebih kecil menyatu untuk menjadi lebih besar, yang juga kemudian menyatu dengan yang lain untuk bertambah besar lagi, ucap astronom Harvard Avi Loeb.

Ia bukanlah bagian dari penemuan ini tetapi ia mengatakan bahwa hasil penelitian ini menggambarkan daerah astronomi yang baru.

Weinstein dan Christensen berspekulasi bahwa dua lubang hitam supermasif yang bertabrakan ini juga mungkin merupakan hasil dari tabrakan yang terjadi sebelumnya.

“Bisa saja dua lubang hitam ini terbentuk dengan cara yang berbeda, mungkin terbentuk di sistem tata surya yang padat dengan banyak bintang mati dimana-mana, hal ini memungkinkan satu lubang hitam bertabrakan ketika sedang melewati satu sama lain,” kata astronom Barnard College Janna Levin, penulis buku Black Hole Survival Guide.

Di sisi lain, ilmuwan tidak dapat menjelaskan bagaimana gabungan dua lubang hitam, berkeliaran di luar angkasa, dapat bertabrakan dengan lubang hitam lain untuk dapat menyatu dan berkembang lebih besar lagi. Bisa saja sebenarnya lubang hitam supermasif dulu langsung terbentuk setelah “ledakan dahsyat” terjadi.

“Dalam astrofisika, kita selalu menemukan hal yang mengejutkan,” ujar Weinstein dikutip The Guardian. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: