Pemerintah berusaha memulihkan perekonomian nasional lewat Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) lewat optimalisasi program dan anggaran PC-PEN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, kondisi keuangan Indonesia masih kuat.
“Rapat pleno ini membahas monitoring dan evaluasi berbagai program PC-PEN, dan tindak lanjut rapat pleno lalu, yang telah ditindaklanjuti dengan pengajuan 2 RPerpres, yaitu RPerpres Perubahan Perpres 82/2020 dan RPerpres tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi,” ujar Airlangga di Jakarta dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).
Baca Juga: Realisasi Bantuan Pemulihan Ekonomi Capai Rp190,5 T, Buat ....
Baca Juga: Masih Loyo, Uang Pemulihan Ekonomi Masih Tersisa Rp483 T Nih
Kata dia, dari sisi pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah akan fokus pada strategi untuk mengurangi risiko kontraksi ekonomi di kuartal III dan kuartal IV Tahun 2020, terutama dengan melakukan optimalisasi atas potensi anggaran yang kemungkinan tidak terserap.
"Mungkin dengan melakukan realokasi ke program-program yang dapat terlaksana dan selesai di tahun 2020," jelasnya.
Dia menambahkan kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan hingga 31 Agustus 2020 di level 23,1%. Angka itu masih jauh dari ambang batas 8%.
"Per Juli DPK (dana pihak ketiga) tumbuh 8,53%. Jadi DPK cukup meningkat," katanya.
Selain itu, peran sektor perbankan terhadap pemulihan ekonomi nasional juga cukup besar. Untuk restrukturisasi pinjaman totalnya sudah mencapai Rp857,6 triliun. Angka itu terdiri dari restrukturisasi nasabah korporasi Rp502,7 triliun untuk 1,24 juta debitur dan nasabah UMKM Rp 354,26 triliun untuk 5,76 juta nasabah.
"Untuk sektor UMKM penyaluran KUR ini per September target Rp 190 triliun, realisasi Rp103 triliun dan jumlah nasabah tambahan 3 juta nasabah," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna