Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susah Jinakkan Bumi Minangkabau? Strategi Bu Mega Kurang Nendang

Susah Jinakkan Bumi Minangkabau? Strategi Bu Mega Kurang Nendang Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf

Kekalahan PDIP di Sumatera Barat jika ditarik lebih jauh juga disebabkan faktor sejarah hubungan Soekarno dengan sejumlah tokoh Sumbar, terutama yang saat itu terlibat PRRI/PERMESTA. Pengerahan militer untuk menumpas gerakan tersebut kurang diterima.

Soekarno adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kebijakan itu. Inilah yang menyebabkan partai yang dekat dengan sosok Sukarno baik PNI, PDI dan PDIP tidak pernah menang di Sumbar.

Namun, sejak reformasi telah terjadi pergeseran kekuatan politik yang menunjukkan masyarakat Sumbar semakin cair. Hal itu dubuktikan dengan peta perolehan suara partai dalam sejumlah pemilu dimenangi partai berhaluan nasionalis yaitu Golkar (2004), Demokrat (2009), Golkar (2014), dan Gerindra (2019). Hanya pada Pemilu 1999 yang dimenangi oleh partai yang cukup dekat dengan pemilih Islam, yakni Partai Amanat Nasional.

Fenomena politik ini, lanjut Karyono, semestinya mendorong PDIP melakukan evaluasi secara holistik melalui penelitian tersistematis. Dari penelitian itu, tentu dapat ditemukan cara yang pas agar masyarakat Sumbar bisa menerima, menyukai dan memilih PDIP.

"Untuk meluluhkan hati masyarakat Sumbar memerlukan pendekatan persuasif dan beradaptasi dengan budaya lokal, tidak cukup dengan cara-cara parsial, sporadis dan instan," kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: