Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir Tragis Agen Mossad Israel yang Dimanfaatkan Hizbullah

Akhir Tragis Agen Mossad Israel yang Dimanfaatkan Hizbullah Kredit Foto: Reuters/Mohamad Torokman

ABC mengungkap, Zygier adalah keluarga Yahudi asal Melbourne. Dia bergabung dengan Angkatan Darat Zionis dan bermukim di wilayah Kibbutz, bagian utara Negeri Yahudi.

Zygier diduga bunuh diri setelah diketahui mempunyai kontak dengan agen Hizbullah di Lebanon. Temuan ini terungkap dalam laporan investigasi Fairfax dan tim majalah Jerman Der Spiegel.  

Baca Juga: Astaga Naga!! Israel Hujan Ganja

Cerita ini bermula ketika Ben Zygier direkrut menjadi agen Mossad Israel 2004. Awalnya, Zygier yang mendapatkan kewarganegaraan Israel pada pertengahan 1990-an ini ditugaskan di Eropa untuk menginfiltrasi perusahaan yang mempunyai jaringan bisnis dengan negara musuh, seperti Iran dan Suriah. 

Salah satu pemimpin eksekutif perusahaan yang diinfiltrasi Zygier menilai kelemahan agen Israel itu adalah kurang fokus. Dia pun akhirnya dikeluarkan dari perusahaan.  

Tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang diinginkan, Zygier kemudian ditarik dari lapangan dan ditempatkan di Tel Aviv pada 2007. Situasi ini memukul psikologi Zygier. 

Untuk membuktikan kembali reputasinya di tengah ketatnya persaingan sesama anggota Mossad, dia memulai misi 'nakalnya' tanpa memberitahukan atasan. 

Dia lalu mencoba merekrut anggota Hizbullah untuk menjadi agen ganda. Zygier sebelumnya telah mendapatkan informasi tentang seorang pria di timur Eropa yang dekat dengan gerakan Hizbullah. 

Zygier berharap mendapatkan informasi-informasi penting dari gerakan Syiah di Lebanon ini dan memberitahukannya ke Mossad.  Sayangnya, tanpa disadari, Zygier justru telah dimanfaatkan agen Hizbullah. Berbagai informasi justru mengalir dari Tel Aviv ke Beirut. Zygier melakukan kontak selama berbulan-bulan dengan agen itu. 

Untuk membuktikan bahwa dia benar agen Mossad, Zygier secara tak sengaja membocorkan nama agen-agen Israel di Lebanon. Kedua informan kemudian diketahui bernama Ziad al-Homsi dan Mustafa Ali Wadeh. Keduanya telah ditangkap pada 2009 lalu dan dihukum 15 tahun.   

Atas kesalahan fatal itu, Zygier dihukum 10 tahun penjara dan memupuskan harapannya untuk kembali ke Mossad. Diduga tak mampu menanggung rasa malunya, dia lalu memilih bunuh diri pada 15 Desember 2010.

“Zygier ingin meraih sesuatu yang pada akhirnya tak berhasil dia dapatkan,” ujar pejabat tinggi Israel terkait kasus itu, seperti dikutip Sydney Morning Herald.   

Ronen Bergman, penulis untuk media Israel Yedioth Ahronoth, mengatakan Zygier memang berhasil meyakinkan sebagai Mossad. Hanya saja, informasi dari Zygier kepada Hizbullah lebih berharga ketimbang sebaliknya.

"Hizbullah lebih pintar, lebih canggih, dan mampu memperoleh informasi dari Zygier," tulis Bergman, seperti dilansir ABC.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: