Dua peretasan Bitcoin baru telah muncul baru-baru ini, menunjukkan dompet kripto Electrum tampaknya masih bermasalah dengan upaya phishing.
Dua pengguna aplikasi dompet Electrum baru-baru ini melaporkan hilangnya sejumlah besar Bitcoin (BTC). Satu korban mengaku kehilangan 1.400 BTC, dengan total US$14.595.000, sementara yang lain mengklaim 36,5 BTC, senilai US$380.512, telah dicuri.
Peristiwa tersebut tampaknya terkait dengan penipuan phishing lama yang memengaruhi pengguna Electrum sejak 2018.
Baca Juga: Nasib Bitcoin Kian Malang, Aset Kripto Baru Sangar Bukan Kepalang
Baca Juga: YFI Depak Bitcoin Cuma Hitungan Hari, Kok Bisa?
"Pengguna perlu berhati-hati saat menangani kunci mereka sendiri, terutama ketika mereka memegang kunci dompet dengan sejumlah besar cryptocurrency karena itu membuat mereka menarik bagi peretas," kata Jason Lau, Kepala Operasi Pertukaran Kripto OKCoin, dilansir dari Cointelegraph, Senin (7/9/2020).
Pelacakan Blockchain oleh staf Cointelegraph menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara pencuri 1.400 BTC dan akun pertukaran Binance, menurut ID transaksi tertentu.
Namun, ID transaksi melibatkan lebih dari 75 alamat dompet yang berbeda, kata seorang perwakilan Binance mengatakan kepada Cointelegraph.
"Sistem peer-to-peer yang diadopsi oleh Electrum adalah pilihan desain untuk menjaga sistem tetap terdesentralisasi, tetapi dalam kasus ini, ia berperan dalam memungkinkan peretas untuk menyiarkan pesan palsu 'perbarui perangkat lunak Anda'," kata Lau menambahkan.
"Pengguna harus selalu memeriksa ulang keaslian perangkat lunak klien dompet dan lebih berhati-hati dalam memverifikasi sumber semua pembaruan," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: