PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan jatah penyertaan modal negara (PMN) Rp5 triliun pada 2021. Rencana itu tertuang dalam Buku II Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan tambahan dana ini akan difokuskan untuk pembiayaan belanja modal pada proyek-proyek sektor transmisi dan distribusi. Termasuk di dalamnya pelaksanaan program listrik desa, pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT), dan penunjang program listrik desa.
"Rinciannya untuk distribusi Rp2 triliun, transmisi Rp2 triliun, dan listrik desa Rp1 triliun sehingga totalnya Rp5 triliun," kata Zulkifli dalam rapat di Komisi VI DPR, Rabu (9/9/2020).
Baca Juga: PLN Selesaikan Jaringan Transmisi di Gerbang Timur Indonesia
Baca Juga: Tarif Listrik PLN Turunnya Dikit, Pengusaha Gak Happy
Zulkifli menjelaskan, program distribusi kelistrikan dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur. Kemudian, transmisi kelistrikan dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, dan wilayah Indonesia Timur lainnya. Sedangkan program listrik desa difokuskan di Indonesia Timur.
Ia mengatakan sejak 2015, PLN telah mendapatkan PMN sebesar Rp5 triliun. Pencairan dilakukan pada 31 Desember 2015 dan telah terealisasi 100% di triwulan IV 2017. Untuk PMN 2016 senilai Rp23,56 triliun dan terealisasi 100% di triwulan IV 2018.
Untuk PMN 2019, PLN mendapatkan Rp6,5 triliun dengan estimasi realisasi 79% pada Juli 2020. Selanjutnya pada 2020, PLN memeroleh PMN Rp5 triliun dengan estimasi realisasi pada Juli 2020 sebesar 38%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: