Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bodetabek PSBB Total Lagi Dong, Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga

Bodetabek PSBB Total Lagi Dong, Buang Ego, Pikirkan Nyawa Semua Warga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
 

Menurutnya, setidaknya mini­mal 90 persen warga yang keluyuran di luar rumah, wajib pakai masker, untuk meminimalisir penyebaran virus.

Selain itu, dia meminta peran RT, RW, maupun kelurahan un­tuk ditingkatkan. Terutama di perkampungan padat penduduk. Selain itu, wajib ada tenaga kesehatan di lingkungan terkecil yang keliling ke rumah­-rumah mengecek kesehatan warga. “Lacak, testing semua warga yang bergejala,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Pa­kar Epidemiologi dari Univer­ sitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Dia menyarankan, wilayah penyangga DKI Jakarta ikut menjalankan pembatasan total. Karena, mobilitas yang terjadi di Jakarta paling banyak disumbang oleh pekerja yang berdomisili di kota satelit.

“Harus serempak, supaya satu aturan. Ini akan menguntungkan semua wilayah. Justru jika ber­beda, daerah penyangga akan kena imbasnya. Perlu diingat, saat ini sudah hampir 80 persen kapasitas rumah sakit yang ter­pakai untuk menangani pasien Covid­-19,” tandasnya.

Epidemiolog dari UI lainnya, Pandu Riono menilai, setidaknya butuh lebih dari 85 persen warga di Ibu Kota Jakarta patuh terhadap protokol kesehatan jika ingin menekan angka penularan Covid­-19. Angka kepatuhan warga di wilayah DKI Jakarta saat ini diperkirakan masih di bawah 50 persen. Kemudian, angka kepatuhan secara nasional jauh lebih rendah.

Artinya, lanjut Pandu, PSBB ini mestinya harus berlaku nasional. Berdasarkan datanya, Pan­du menyebut, puncak pandemi Covid­-19 di Indonesia belum terlihat hingga akhir 2020. Ini ter­jadi salah satunya akibat tidak ada kebijakan penguncian wilayah.

“PSBB ketat secara nasional, agar penyebaran Covid-­19 tidak menjalar dari wilayah satu ke wilayah lain. Saya tidak ngomong berdasarkan apa yang di pikiran saya. Saya menceritakan data yang saya analisis, bahwa ini gawat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menarik rem darurat dengan menerapkan kembali PSBB seperti awal pandemi Covid­-19, mulai Senin (14/9) mendatang.

Hampir seluruh aktivitas warga Jakarta akan dibatasi. Bahkan, Anies menyebut, PSBB kali ini akan lebih total dari PSBB awal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: