Dia menyebutkan, butuh kerja sama wilayah penyangga untuk membatasi pergerakan warga keluar masuk Ibu Kota Jakarta. “Ini agak berbeda dengan kondisi pada April yang belum siap aturannya, masih menyiapkan regulasi penegakannya. Sekarang seluruh aturan penegakannya sudah ada. Bersama TNI dan Kepolisian, kita akan samasama mengawasi dan memastikan bahwa kedisiplinan ditegakkan,” terangnya.
Bekasi Belum Mau Meniru
Pemkot Bekasi sejauh ini belum mau meniru keputusan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan PSBB total mulai Senin (14/9) mendatang.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyatakan, setiap daerah punya cara penanganan Covid-19 sesuai fasilitas penunjang masing-masing. Mulai tenaga medis, infrastruktur serta sarana dan prasarana kesehatan.
“Tentunya tidak sama dengan DKI Jakarta. Kelengkapan forum koordinasi pimpinan daerah serta kelengkapan organisasi masyarakat juga berbeda. Saat ini Pemkot Bekasi melakukan seperti tes cepat, tes usap dan juga pemberlakuan RW siaga. Di DKI, kan tidak menetapkan RW siaga, tapi pakai istilah karantina wilayah terbatas,” terang Pepen, panggilan akrab Rahmat Effendi, di Markas Polres Metro Bekasi Kota, Bekasi.
Dia mengakui telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Anies, dan kepala daerah penyangga Ibu Kota Jakarta lainnya. Menurut Pepen, pihaknya masih perlu meninjau hasil evaluasi penanganan Covid-19 di Bekasi. Setelah itu membawa hasilnya ke rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Tangsel Belum Memutuskan
Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) juga belum memutuskan akan mengikuti Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB total.
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyebutkan, Tangsel masih berstatus zona oranye. Penyebaran Covid-19 diklaim masih terkendali. Meskipun berada berdekatan dengan zona merah, DKI Jakarta, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
“Untuk PSBB di Tangsel sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota. Memang tidak seketat di DKI. Masih bisa dikendalikan,” ujar Benyamin.
Meski begitu, Benyamin mendukung langkah gubernur anies demi menekan laju penularan Covid-19 di Ibu Kota Jakarta. Memang harus dilakukan upaya tegas dan ketat.
“Keputusan DKI Jakarta juga akan berdampak baik terhadap wilayah lain di Jabodetabek, termasuk Tangsel. Sebab, mobilitas masyarakat Tangsel juga banyak ke DKI, sehingga pengetatan tersebut akan berdampak pula untuk Tangsel,” terangnya.
Bogor Nunggu Perkembangan
Pemkot Bogor juga memiliki jawaban sama dengan Bekasi dan Tangsel. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, hingga kini Pemkot Bogor belum bisa memutuskan mengikuti DKI Jakarta yang menerapkan PSBB total.
Pemkot Bogor masih nunggu hasil perkembangan terbaru status zona kota atau kabupaten se-Indonesia pada Minggu malam. “Gubernur Anies memang menyampaikan bahwa Jakarta darurat, jadi harus diselaraskan,’’ ujar Bima.
Namun, lanjutnya, masih merasa perlu untuk dimatangkan lagi, termasuk dengan pemerintah pusat. Setelah itu, akan diambil keputusan atau kebijakan langkah-langkah ke depan.
‘’Senin (14/9) kami akan rapatkan lagi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Jadi, kalau pertanyaannya Bodebek mengikuti Jakarta? Jakarta sendiri masih harus dimatangkan dulu,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil