Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Erick Thohir: Jangan Alergi Impor Talenta!

Anak Buah Erick Thohir: Jangan Alergi Impor Talenta! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus membenahi human capital atau sumber daya manusia (SDM) sejumlah perseroan pelat merah. Bahkan, rencana transformasi SDM itu dilakukan dengan menggunakan talenta importir dari negara lain.

Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan, impor talenta perlu untuk mengakselerasi transformasi human capital di tubuh BUMN. Dia menilai, dengan cara itu, sejumlah perseroan negara pun akan dapat menjadi eksportir talent.

Baca Juga: Sambut PSBB, Erick Thohir: Kesehatan Lebih Utama

Karena itu, dia menegaskan, Indonesia tidak boleh alergi terhadap SDM yang didatangkan dari negara lain untuk membenahi BUMN.

"Sebelum jadi eksportir talenta untuk bangsa Indonesia, kita tidak boleh alergi untuk impor talenta untuk mengakselerasi transformasi," ujar Alex dalam Webinar, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Alex menjelaskan, seyogianya Indonesia harus melakukan impor talent terlebih dahulu. Hal itu seiring SDM di Indonesia terbilang sedikit bila dibandingkan dengan SDM negara-negara lainnya. Kata dia, bila import talent dilakukan, dengan begitu Indonesia akan mampu melahirkan expert talent.

Dia mencontohkan, langkah itu dilakukan klub sepakbola dunia, FC Barcelona. Di mana, FC Barcelona banyak memiliki pemain bertalenta, tetapi masih terus mengimpor talenta di luar klubnya.

"Kadang-kadang kita harus impor talent terlebih dahulu hingga akhirnya kita bisa melahirkan expert talent. Bahkan, Barcelona yang sudah sebegitu besarnya perlu import talent juga," ujar dia.

Transformasi SDM BUMN, lanjut dia, dilakukan untuk menggenjot kinerja BUMN agar mampu bersaing di kancah internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: