Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendukung Joe Biden dari Miliarder Tambah Lagi, Kali Ini dari Maestro Starbucks!

Pendukung Joe Biden dari Miliarder Tambah Lagi, Kali Ini dari Maestro Starbucks! Kredit Foto: CNBC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kurang dari dua bulan lagi, Amerika Serikat (AS) akan melakukan pemilihan presiden. Miliarder Starbucks Howard Schultz, yang pernah memasukkan namanya ke dalam bursa pencalonan presiden telah mengumumkan akan memilih Joe Biden dan berkontribusi untuk kampanyenya.

"Dalam pandangan saya, pilihan kami November ini bukan hanya untuk satu kandidat di atas yang lain. Apa yang berisiko adalah demokrasi itu sendiri: Check and balances. Perdebatan yang ketat. Pers bebas. Penerimaan fakta, bukan 'fakta alternatif.' Kepercayaan pada sains," ujarnya dalam sebuah esai yang diposting di situsnya.

Baca Juga: Miliarder Ini Peringatkan AS Risiko Besar di Depan Mata, Defisit Akan Semakin Nyata!

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (16/9/2020) ia juga menyatakan berencana untuk memberikan kepada organisasi non-partisan yang mendukung upaya mendapatkan suara.

Sang maestro Starbucks ini telah mengungkapkan kekagumannya pada Biden. Namun menurut pengajuan ke Komite Pemilu Federal, dia belum bergabung dengan jajaran donor miliarder untuk kampanye Biden, yang meliputi David Geffen dan Meg Whitman.

Pada 2018, sebelum menjajaki kampanye presiden sebagai calon independen, Schultz mengatakan dia yakin Partai Demokrat bergerak terlalu jauh ke kiri.

Miliarder berharta USD4,2 miliar (Rp62 triliun) ini sebelumnya, belum pernah menjadi donor politik yang besar. Pada tahun 2016, ia menyumbangkan hanya di bawah USD22.000 (Rp326 juta) untuk mendukung Hillary Clinton. Donasi politik terbesar yang diungkapkan kepada publik yang telah dia berikan dalam dekade terakhir adalah hadiah USD50.000 (Rp742 juta) pada tahun 2018 untuk With Honor Fund, PAC super nonpartisan yang mendukung kandidat veteran.

Pendekatan Schultz terhadap pemilihan sangat kontras dengan mantan calon presiden berkantung tebal lainnya seperti Tom Steyer dan Michael Bloomberg. Bloomberg langsung mendukung Biden setelah keluar dari nominasi Demokrat pada Maret, dan Steyer menyusul pada April.

Steyer sejak itu telah menyumbangkan USD360.000 (Rp5,3 miliar) ke PAC pro-Biden, sementara Bloomberg mengumumkan bahwa ia berencana untuk menghabiskan setidaknya USD100 juta (Rp1,4 triliun) di negara bagian Florida untuk mendukung Biden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: