Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fabrikasi Selesai, Proyek Peciko 8A Milik PHM Masuki Tahap Instalasi

Fabrikasi Selesai, Proyek Peciko 8A Milik PHM Masuki Tahap Instalasi Kredit Foto: PT PHM
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) melaksanakan Sail Away Ceremony (upacara peluncuran ke laut) Proyek Peciko 8A, yakni pemasangan booster compressor dan berbagai komponen pendukungnya, serta modifikasi anjungan, yang akan dilakukan di anjungan SWP-G, Lapangan Peciko, di lepas pantai Kalimantan Timur.

Sail Away Ceremony ini berlangsung di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul (PT Arung), Desa Teluk Pemedas, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (17/9/2020).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyambut baik upaya PT PHM untuk terus mempertahankan tingkat produksi di WK Mahakam karena hal itu juga bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas ke 12.000 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2030.

Baca Juga: Dibongkar Ahok Sering Lobi Menteri, Bos Pertamina Sekarang Puasa Ngomong

Baca Juga: Ahok Kesal Gak Ketulungan, Dahlan Iskan Belain Peruri: Hak Dia

"Dengan fasilitas tambahan ini, diharapkan upaya mempertahankan penyediaan gas sebesar 8 MMSCFD dapat tercapai dan akan terjadi penambahan produksi di Lapangan Peciko sebesar 7,3 miliar standar kaki kubik (BSCF) gas dan 0,184 ribu barel (Mbbls) kondensat," ujar Julius dalam keterangan pers, Kamis (17/9/2020).

Julius menjelaskan, proyek Peciko 8A ini merupakan hasil implementasi dari strategi pertama SKK Migas, yakni mempertahankan tingkat produksi eksisting. Dalam proyek Peciko 8A ini, sumur-sumur di anjungan SWP-G yang sudah berada di fase low pressure, tekanan gasnya diturunkan lagi menjadi low low pressure agar dapat berproduksi lebih lama. Booster compressor digunakan untuk mendorong gas yang keluar menuju ke fasilitas pemrosesan di Lapangan SPS.

Direktur Utama PT PHI, Chalid Said Halim berharap proyek Peciko 8A akan berhasil menambah panjang usia produksi ketujuh sumur yang bermuara di platform SWP-G hingga 2028 sehingga pendekatan yang sama dapat diterapkan pada sumur-sumur lain di Lapangan Peciko.

"Saya juga berharap KKKS yang berada di bawah PT PHI meningkatkan kerja sama dan saling berbagi pengalaman sehingga semakin efisien karena kita semua beroperasi di regional yang sama," ujar Salim.

Sedangkan Pth Direktur PT PHM, Danar Dojoadhi mengatakan, secara teknis proyek ini cukup menantang karena para insinyur di PHM harus memodifikasi anjungan yang sebelumnya sudah pernah dimodifikasi.

"Tantangan lainnya adalah proyek ini tetap harus selesai tepat waktu, walau di tengah pandemi Covid-19 karena apabila terlambat, maka bisa berpotensi rugi," ujar Danar.

Sebagaimana diketahui proyek ini resmi dimulai pada 31 Oktober 2019 lalu. Proyek senilai 15,3 juta dolar ini dikerjakan oleh kontraktor lokal Kalimantan Timur, PT Asta Rekayasa Unggul, dengan melibatkan 100% pekerja lokal.

Sail away ini menandai tahap fabrikasi telah selesai dan segera memasuki tahap offshore installation, commissioning, dan start-up. Seluruh pekerjaan direncanakan selesai di November 2020 dengan penerapan protokol Covid-19 secara ketat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: