Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dinilai lebih berbahaya daripada pandemi Covid-19, seperti dikatakan Pengamat Politik Rocky Gerung.
Untuk itu, ia tak heran bila saat ini pihak Istana sedang berupaya mematikan langkah Anies Baswedan dalam jabatannya, bahkan saking fokus ke Anies membuat pemerintah mulai melupakan tugasnya mematikan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Keyakinan Jokowi Dipatahkan Rocky Gerung: Harapan Palsu
"Anies itu dianggap lebih berbahaya daripada Covid-19 makanya Istana berusaha 'mematikannya'. Caranya dengan mengepung Anies seperti yang dilakukan baru-baru ini terkait pemberlakuan PSBB di Jakarta," ungkap Rocky dalam kanal YouTube miliknya, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Kamis (17/9/2020).
Lebih lanjut, ia merujuk dunia internasional yang sudah memberikan rapor buruk buat Indonesia dalam penanganan Covid-19, tepatnya menilai penguasa RI tidak serius menangani Covid-19. Namun, pandangan internasional ini berbeda untuk Anies Baswedan. Anies dinilai sangat mendengarkan masukan para pakar sains sehingga setiap kebijakannya selalu berpijak pada data-data saintis itu.
"Kalau Istana enggak begitu caranya. Mereka hanya melihat perkembangan Covid-19. Kalau Covid-19 menyenangkan (kurva turun), kebijakannya diambil. Giliran Covid-19 ngambek, kebijakannya berubah lagi," jelas Rocky dengan gamblang.
Adapun kebijakan pemerintah yang berubah-ubah ini karena Presiden Joko Widodo tidak mau mendengarkan masukan para ahli, hingga akhirnya bukan hanya rakyat yang bingung, tetapi juga para menterinya ikutan bingung.
Artinya, Presiden Jokowi yang sering mengubah kebijakan terkait penanganan Covid-19, dinilai Rocky, akan membuat sejumlah menteri yang masih punya akal sehat, menjadi gerah. Untuk itu, dia memprediksikan tidak lama lagi ada 3-4 menteri yang akan siuman.
"Lihat saja nanti, setelah Buya Syafii, akan ada 3-4 menteri yang siuman. Bisa saja Mahfud MD, Sri Mulyani, dan beberapa lagi. Ini cuma prediksi saya," pungkas Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: