Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar ikut merespons para pengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penghormatan terakhir jenazah almarhum Sekretaris Daerah Saefullah.
Menurut dia, para pengkritik Anies seharusnya belajar tentang hukum sebelum melontarkan kritik mereka. Baca Juga: Banyak yang Tolak PSBB Total Anies Baswedan, Indef: Harusnya Lebih Cepat
"Pengkritik Anies, Sekda DKI dibawa ke DKI harus belajar hukum agar tidak ngawur. Kritikannya kelihatan hebat sehingga viral tapi 'dungu'," tulis Musni Umar meresponse sebuah artikel berita tentang kritik terhadap Anies Baswedan, seperti dilihat, Jumat (18/9/2020). Baca Juga: Kabar Terbaru, Jangan Kaget! Begini Kondisi Kesehatan Anies Setelah Sekda Meninggal
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa dalam hukum ada namanya diskresi, atau keputusan yang diambil secara sepihak oleh seorang pejabat publik.
"Dalam hukum ada diskresi. Allah punya diskresi, Presiden punya diskresi, Gubernur, polisi punya diskresi lalu lintas," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, aksi Anies tersebut dikritik Koordinator FAKTA, Azaz Tigor Nainggolan. Ia menyebut upacara terakhir kepada Saefullah dengan membawa jenazah almarhum ke Balaikota berpotensi menjadi klaster baru covid-19.
“Apalagi saat di Balaikota terjadi penumpukan dan kerumunan orang yang datang ingin melihat memberi penghormatan ke almarhum,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil