Para peneliti menemukan tata surya bintang tiga yang bisa menjadi rumah bagi planet di ruang angkasa.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Science mencatat sistem bintang GW Orionis yang terletak di tepi konstelasi Orion 1.300 tahun cahaya dari Bumi memiliki dua bintang (GW Ori A dan B) yang mengorbit satu sama lain dan yang ketiga (GW Ori C) mengorbit keduanya pada jarak kira-kira 8 au atau kira-kira 740 juta mil.
Di dalam cincin, diketahui bisa ada debu atau permulaan dari sebuah planet luar tata surya (exoplanet) muda yang bisa menjelaskan ketidaksejajaran dari tarikan gravitasi sistem.
Baca Juga: NASA Pilih 5 Proposal Misi Studi Lingkungan Luar Angkasa
Stefan Kraus dari University of Exeter yang menjadi penulis utama studi mengatakan cincin bagian dalam mengandung cukup debu untuk membangun 30 Bumi yang cukup untuk membentuk sebuah planet di dalam cincin.
Sekelompok peneliti terpisah yang juga menulis tentang sistem bintang di The Astrophysical Journal Letters pada Mei lalu mencatat bahwa ketidaksejajaran juga bisa disebabkan oleh sebuah planet.
Rekan penulis studi kedua, Nienke van der Marel, dalam pernyataan yang sama mengatakan simulasi menunjukkan bahwa tarikan gravitasi dari tiga bintang tidak dapat menjelaskan ketidaksejajaran besar yang diamati.
"Kami terkejut melihat ketidaksejajaran yang kuat dari cincin bagian dalam. Tapi, lengkungan aneh di disk dikonfirmasi oleh pola memutar yang diukur ALMA dalam gas disk," ujar Jiaqing Bi, penulis utama studi terpisah tentang topik yang diterbitkan awal tahun ini, dilansir Fox News.
Kedua tim peneliti masing-masing menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili untuk menghasilkan temuan. Sistem bintang tiga jarang ditemukan di alam semesta, tetapi bukannya belum pernah terjadi sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: