Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faisal Basri: Jokowi Harus Tiru SBY, Sebab Luhut Gak Bisa Jadi Panglima Perang Covid

Faisal Basri: Jokowi Harus Tiru SBY, Sebab Luhut Gak Bisa Jadi Panglima Perang Covid Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom senior Faisal Basri menyarankan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk belajar dari pengalaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dalam menangani bencana.

Ia pun menceritakan pemerintahan SBY saat menangani tsunami Aceh 2004 sebaiknya ditiru oleh pemerintah Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19. Baca Juga: Jika Usung Puan Maharani di Pilpres 2024, PDIP Beneran Mau Gandeng Anak SBY?

Menurut dia, tsunami Aceh diurus oleh satu orang yang tak menempati jabatan strategis dalam kabinet, yakni Ketua Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Kuntoro Mangkusubroto. Baca Juga: Gak Perlu Influencer Rp90 M! Contoh Itu Pak SBY, Paling Konkret!

“Mungkin bukan Pak Kuntoro-nya yang ditunjuk, tapi kualifikasi seperti Pak Kuntoro-nya, yang full time 24 jam kerja. Tidurnya barangkali cuma 2 jam dan ini dipuji secara internasional. Jadi kita punya pengalaman walaupun lebih parah sekarang kasusnya,” ucapnya dalam webinar yang digelar Kelompok Studi Demokrasi Indonesia, Minggu (20/9).

Lanjutnya, ia pun melontarkan kritik pada terkait penunjukan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sebagai komandan penanganan covid-19 di 9 provinsi. Yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua.

Ia mengatakan, Luhut tidak akan fokus menjalani tugas dari Presiden untuk pengendalian Covid-19, sebab, konsentrasinya terbagi.

Menurut dia, Luhut sudah terlalu banyak mendapat tugas dari Presiden Jokowi. Selain sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut juga menjabat dalam Satgas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Tidak ada yang bekerja full time untuk menangani virus ini. Komandannya itu tidak kerja full time. Ini barangkali yang perlu mudah-mudahan tergerak hatinya, ayo virus ini bahaya sekali, panglima perangnya harus full time,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: