Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tepis Tudingan Inas Hanura, Demokrat: SBY Kuasai dan Pahami Perekonomian Indonesia

Tepis Tudingan Inas Hanura, Demokrat: SBY Kuasai dan Pahami Perekonomian Indonesia Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat membantah tudingan politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menjabat presiden RI tidak peduli dengan perekonomian Indonesia. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Ossy Dermawan pun mengaku heran dengan tudingan Inas Nasrullah Zubir itu.

Baca Juga: SBY Vs Jokowi, Cetus Orang PKS: SBY Pemikir Tekun, Jokowi...

"Saya heran, yang memberikan pernyataan adalah Pak JK, tapi yang dijelek-jelekkan oleh politisi Hanura ini adalah Pak SBY," ujar Ossy Dermawan kepada SINDOnews, Senin (24/9/2020).

Ossy Dermawan mengatakan, SBY tidak hanya peduli, namun juga menguasai dan memahami perekonomian Indonesia. "Di samping melalui pengalaman panjang, secara akademis, Beliau juga pernah mendapatkan gelar Doktor di bidang ekonomi dari IPB pada tahun 2004," katanya.

Sehingga, lanjut dia, tidak perlu diragukan lagi tingkat penguasaan dan pemahaman SBY tentang ekonomi. "SBY juga adalah tipe pemimpin yang hands on dan selalu memimpin dari depan. Utamanya dalam masa krisis, he is at the driving seat. Dia yang mengendalikan bukan mendelegasikan. Berkat kepemimpinannya itulah perekonomian relatif tumbuh baik," ungkapnya.

Ossy pun membeberkan faktanya selama sepuluh tahun, 2004-2014, pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% sehingga mampu meningkatkan APBN dan pendapatan per kapita bangsa Indonesia 4x lipat. "Sekarang bagaimana?" kata Ossy.

Dia melanjutkan, faktanya selama 10 tahun itu, 2004-2014, angka kemiskinan turun secara signifikan dari 16,7% menjadi 10,89%. "Kalau sekarang diklaim bahwa angka kemiskinan menjadi single digit, ya karena pemerintahan sebelumnya bekerja keras menurunkan secara masif," imbuhnya.

Dia menambahkan, faktanya selama sepuluh tahun (2004-2014), pengangguran turun signifikan dari 11% menjadi 5,7%. "Silakan dicek berapa jumlah pengangguran saat ini. Jadi jangan asal njeplak bilang pembangunan di era SBY mangkrak. Karena buktinya nyata dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: