Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parah! Disney PHK Besar-Besaran, Manajemen: 28.000 Karyawan Akan Dipecat!

Parah! Disney PHK Besar-Besaran, Manajemen: 28.000 Karyawan Akan Dipecat! Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Walt Disney, pemilik taman hiburan raksasa di dunia bersiap untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Manjemen Walt Disney Co mengaku bisnis mereka telah hancur akibat pandemi Covid-19. Tak kurang dari 28.000 karyawan akan diberhentikan secara massal.

Sebagian besar karyawan tersebut berasal dari Disneyland California. Sebagaimana diketahui, Disney telah menutup taman hiburan miliknya di seluruh dunia ketika virus corona mulai menyebar sejak awal tahun 2020. Memang, secara perlahan taman hiburan Disney mulai dibuka, namun pembatasan jumlah pengunjung membuat bisnis menjadi tidak maksimal.

Baca Juga: Adu Sengit Trump vs Biden: Dolar AS Luluh Lantak, Rupiah Menang Mutlak!

Kepala Unit Disney, Josh D'Amaro, mengungkapkan bahwa PHK massal kali ini merupakan keputusan yang sulit untuk diambil. Meski begitu, manajemen mengatakan bahwa dua per tiga dari karyawan yang terkena PHK akan menjadi pekerja paruh waktu. 

"Kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk memulai proses pengurangan tenaga kerja kami di segmen taman, pengalaman, dan produk kami di semua tingkatan," pungkas Josh dilansir dari Reuters, Rabu, 30 September 2020.

Ia menambahkan, situasi semakin sulit ketika kapasitas taman hiburan dibatasi serta masih tingginya ketidakpastian mengenai durasi pandemi Covid-19.  

Baca Juga: Warkop DKI Reborn 4 Tayang Perdana di Disney+Hotstar, Kapan Ya?

"(Kondisi) di California diperburuk oleh keengganan negara bagian untuk mencabut pembatasan yang memungkinkan Disneyland untuk dibuka kembali," tegasnya lagi.

Dalam surat resminya, Josh mengaku langkah tersebut sangat memilukan. Pihaknya telah berusaha untuk menghindari PHK dengan memangkas biaya, menangguhkan proyek, dan merampingkan oprasional. Pada saat bersamaan, perusahaan masih harus terus membayar tunjangan kesehatan bagi pekerja yang cuti sejak April 2020.

"Namun, kami tidak dapat secara bertanggung jawab tetap memiliki staf penuh saat beroperas pada kapasitas terbatas seperti itu," katanya melanjutkan.

Sebagai informasi, Walt Disney di Florida telah mempekejakan 77.000 karyawan penuh dan paruh waktu sebelum pandemi, sedangkan Disneyland di California mempekerjakan 32.000 karyawan. Bebrbagai upaya dilakukan manajemen untuk memulihkan bisnis, termasuk mendesak pemerintah California untuk mengeluarkan pedoman yang memungkinkan Disneyland dapat menyambut pengunjung kembali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: