Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih berharap tahun ini perekonomian Indonesia bisa keluar dari zona negatif atau resesi. Resesi terjadi ketika ekonomi kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut.
Harapan itu dikatakannya saat menjadi pembicara kunci di acara Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah, Kamis (1/10/2020).
Alasannya, dia menganggap, aktivitas perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 mulai berangsur-angsur pulih dari dampak pandemi Covid-19. Meskipun, dia tidak menunjukkan data lengkapnya.
Baca Juga: Suntik Jiwasraya Rp20 Triliun, Sri Mulyani 'Bersilat Lidah'
"Menunjukkan pemulihan pada kuartal III dan kita harap pemulihan kita jaga, sehingga Indonesia bisa melewati zona kontraksi sekaligus melewati dan menangani Covid-19 itu sendiri," kata Sri Mulyani hari ini.
Sri memastikan, pemerintah akan terus kerja sama, baik pemerintahan daerah, dunia usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk membangkitkan ekonomi dari kontraksi 5,32 persen pada kuartal II-2020.
"Kita akan terus kerja sama dengan pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat dan dunia usaha agar Indonesia mampu bangkit kembali dari pada kuartal II perekonomian kontraksi 5,3 persen," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: