Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netizen Minta Menkes Terawan Dicopot: Tolong Pak Jokowi

Netizen Minta Menkes Terawan Dicopot: Tolong Pak Jokowi Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi -

Petisi mencopot Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menggema di dunia maya. Mereka kecewa dengan kinerja Terawan dalam menangani pandemi Corona. Petisi tersebut sudah ditandatangani ribuan warganet. Kalau tanda tangan sudah 5.000, petisi ini akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

Petisi ini digagas oleh lima orang yang menamakan dirinya sebagai Koalisi untuk Indonesia Bebas Covid-19. Mereka adalah pekerja rumah tangga bernama Jala, buruh bernama Sapinah, Presiden Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Sultan Rivandi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indoneska (UI) Manik Marganama Hendra, dan Irma Hidayana dari Lapor Covid-19.

Baca Juga: Menkes Terawan Tegaskan Pers adalah Pahlawan di Tengah Pandemi Covid 19

Dalam paparannya, mereka menilai Terawan sudah gagal menjalankan tugas menangani pandemi. Sudah memasuki bulan ketujuh, situasi bukannya membaik malah makin parah. Mereka menyebut hal ini karena penanganan Covid-19 yang buruk.

Para pengusul petisi mengatakan, sejak awal, Terawan terkesan menggampangkan pandemi. Akhirnya, penanganannya pun tidak serius.

"Saat ini pun ia tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah seperti perlindungan tenaga kesehatan dan menekan angka penyebaran Covid-19," tulis mereka.

Kelima pengusul juga mengatakan kasus baru dan aktif terus bertambah setiap harinya, menjadikan Indonesia duduk di peringkat ke-13 dunia. Bahkan, untuk peningkatan kasus baru dan korban meninggal harian, Indonesia ada di urutan kedua di dunia.

"Angka kematian tenaga kesehatan pun mencapai lebih dari 200 orang. Ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan kematian nakes yang paling tinggi," terangnya.

Sudah banyak yang meminta pertanggungjawaban kepada Terawan. Namun, tegas mereka, Terawan sering menghilang dan membiarkan publik melawan Covid-19 sendiri. "Apakah kita harus menggantungkan nyawa dan nasib ratusan juta masyarakat Indonesia kepada Menkes seperti itu?" tanya mereka.

Karena alasan itu, mereka meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Terawan dan memilih ahli yang lebih kompeten. Saat ini, sudah ada delapan negara yang Menkesnya mengajukan pengunduran diri karena merasa gagal menangani penyebaran Covid-19. Mereka menilai, alangkah terhormatnya jika Terawan juga mengikuti koleganya di luar negeri dengan mundur karena telah gagal menjalankan tugasnya.

Sebagian penandatangan petisi menuliskan komentar. Isinya sengit-sengit. Akun Ahmad Afandi menilai Terawan seperti tidak bertanggung jawab. "Jumlah kasus yang mati tiap harinya makin banyak," ujarnya.

Di jagat Twitter, ajakan untuk menandatangani petisi ini terus menggema antara lain dikampanyekan oleh pendiri Kontras, Haris Azhar. "Tolong kasih tahu Presiden Jokowi untuk copot Terawan," kicau @haris_azhar sambil menyisipkan tagar #PutusinTerawanTandatanganiPetisi.

Baca Juga: Dicari-cari Najwa Shihab, Ternyata Menteri Terawan Nongol di Sini

Selebtwit Gita Putri menyuarakan hal serupa. "Apakah menurut Anda sebaiknya Presiden Jokowi mengganti Menkes Terawan terkait penanganan Covid? Ini dia petisinya untuk mendorong Presiden Joko Widodo mengganti Menkes Terawan," tulis @gitaputrid.

Lalu bagaimana tanggapan Terawan? Dia belum berkomentar mengenai adanya petisi tersebut. Kemarin, dia terlihat sangat sibuk. Siang hari, dia menemani Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk melaporkan kebijakan penanganan Covid-19.

Sorenya, dia bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Mereka membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Usai rapat, Terawan ikut menemani Airlangga jumpa pers.

Saking padatnya acara, Terawan sampai tak ganti baju batiknya. Dia tetap mengenakan batik berwarna hijau motif coklat saat bertemu dengan Wapres dan Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: