Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan, bargaining power para tokoh purnawirawan TNI tidak dapat dikatakan istimewa. Bargaining mereka sama seperti tokoh berlatar belakang sipil.
Hal ini dikatakan Dedi merespons peluang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang diprediksi bisa menggantikan peran Prabowo Subianto di kancah politik nasional.
Menurut Dedi, semua berangkat dari kontribusi pemenangan kontestan Pilpres. "Gatot bisa saja berada di lingkar kekuasaan jika ia berhasil memenangkan kontestasi," katanya saat dihubungi, Minggu (4/10/2020).
Baca Juga: Sama-sama Purnawiaran TNI, Gatot Bisa Tendang Prabowo? Belum Selevel!
Baca Juga: Dielu-elukan Geser Prabowo, Tengok Perbandingan Gatot & Ketum Gerindra
Dedi menyebutkan, kondisi ini bisa dilihat dari semua tokoh purnawirawan yang menduduki posisi kekuasaan adalah kontributor pemenangan, atau sekurang-kurangnya memiliki peran pendukung penguasa.
Dia menilai Gatot punya potensi itu jika 2024 pria yang sekarang menjadi Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu beruntung berada di kubu pemenang. "Jika untuk saat ini, sangat sulit terlebih ia pengkritik kekuasaan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti