Kota-kota Azerbaijan Jadi Medan Tempur Baru Militer Armenia
Banyak korban
Korban dari pertempuran minggu lalu telah mencapai ratusan, meskipun angka pastinya tidak mungkin diperoleh. Armenia mengatakan kota di Karabakh yaitu Stepanakert dan Martakert diserang oleh angkatan udara Azerbaijan dan menggunakan rudal jarak jauh.
Masing-masing pihak menuduh pihak lain menargetkan warga sipil. Mengabaikan Rusia, Amerika Serikat, Prancis, dan Uni Eropa yang menyerukan gencatan senjata, pihak-pihak yang berlawanan telah meningkatkan permusuhan selama akhir pekan, dengan peningkatan retorika agresif yang menyertainya.
Armenia pada Sabtu (3/10/2020) mengatakan akan menggunakan "semua cara yang diperlukan" untuk melindungi etnis Armenia dari serangan Azerbaijan, dan perdana menterinya membandingkan perjuangan dengan perang abad ke-20 melawan Turki Ottoman.
Sementara, Azerbaijan mengatakan pasukannya telah merebut serangkaian desa pada Sabtu. Armenia mengakui bahwa pejuang etnis Armenia berada di bawah tekanan di beberapa tempat dan mengatakan situasi di lapangan berubah-ubah.
Bentrokan itu adalah yang terburuk sejak 1990-an, ketika sekitar 30.000 orang tewas. Pertempuran telah meningkatkan keprihatinan internasional tentang stabilitas di Kaukasus Selatan, di mana jaringan pipa membawa minyak dan gas Azeri ke pasar dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: