Azerbaijan Membuka Diri Perbaiki Hubungan dengan Iran, Batal Perang?
Azerbaijan mengatakan telah setuju untuk menyelesaikan krisis diplomatik dengan Iran melalui dialog. Sikap ini hadir beberapa minggu setelah hubungan memburuk atas tuduhan Teheran bahwa militer Israel aktif di negara itu.
Terobosan itu terjadi selama pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Jeyhun Bayramov dan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian melalui telepon, kata kementerian luar negeri Azerbaijan pada Rabu (13/10/2021), dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: Azerbaijan Beber Bukti Nihilnya Kehadiran Orang Israel buat Bantah Tuduhan yang Dilayangkan Iran
“Para pihak mencatat retorika berbahaya yang diamati baru-baru ini, yang tidak sesuai dengan tingkat hubungan persahabatan antara negara kita, dan kebutuhan untuk menyelesaikan semua perbedaan melalui dialog,” kata pernyataannya.
“Para Menteri menekankan pentingnya selalu menghormati prinsip-prinsip integritas teritorial dan kedaulatan negara,” tambah pernyataan itu.
Kementerian luar negeri Iran juga mengkonfirmasi kedua belah pihak sepakat untuk mengandalkan pembicaraan untuk menyelesaikan ketegangan.
Bulan lalu, Iran memprotes apa yang dikatakannya sebagai kehadiran musuh bebuyutannya Israel di Azerbaijan dan berjanji untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Pada awal Oktober, Iran menggelar latihan militer di dekat perbatasannya dengan Azerbaijan, menuai kritik dari para pejabat di Baku, yang telah membantah klaim Teheran.
Israel memasok senjata ke Azerbaijan dan kedua negara telah memperkuat aliansi militer mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Tahun lalu, drone berteknologi tinggi yang dipasok Israel membantu Azerbaijan mengalahkan tetangganya, Armenia, selama perang enam minggu atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Azerbaijan dan Iran telah lama berselisih mengenai dukungan Teheran terhadap Armenia dalam perselisihan selama beberapa dekade atas wilayah tersebut, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, bahkan oleh Armenia, tetapi dihuni dan hingga saat ini dikendalikan oleh etnis Armenia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: