Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengakuan Terbuka Militer Azerbaijan: Terima Kasih Drone-drone Turki

Pengakuan Terbuka Militer Azerbaijan: Terima Kasih Drone-drone Turki Kredit Foto: Antara/REUTERS/Stringer
Warta Ekonomi, Baku -

Azerbaijan mengakui menggunakan drone bersenjata yang dibuat Turki dalam konflik melawan pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh.

Pengakuan ini merupakan yang pertama kali sejak konflik pecah. Saat wawancara di televisi dengan jaringan Turki, TRT Haber, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengakui hal itu.

Baca Juga: Terkuak, Ini Kekuatan Sesungguhnya Azerbaijan yang Bisa Lenyapkan Armenia dalam Hitungan Hari

“Terima kasih untuk drone-drone Turki yang canggih yang dimiliki oleh militer Azerbaijan, korban kami di garis depan berkurang,” papar Presiden Aliyev yang memuji efisiensi drone itu.

“Drone-drone itu menunjukkan kekuatan Turki. Ini juga memperkuat kami.”

Setelah konflik perbatasan antara militer Azerbaijan dan milisi nasionalis Armenia pecah di akhir September, Azerbaijan merilis tayangan serangan drone yang membuat banyak pihak menduganya drone itu buatan Turki.

Drone-drone itu diduga model Bayraktar TB2 yang digunakan militer Turki di Suriah dan Libya serta terbukti sangat efektif.

Kecurigaan itu bertambah saat pemilik perusahaan drone Bayraktar, Selcuk Bayraktar mengungkapkan dukungannya untuk Azerbaijan dengan mengretweet video serangan drone militer Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki Armenia.

Konfirmasi Aliyev bahwa negaranya menggunakan drone Turki itu muncul sepekan setelah Turki mendeklarasikan dukungan politik dan militer untuk Azerbaijan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Armenia mundur dari wilayah yang diakui internasional sebagai kedaulatan Azerbaijan itu.

Sejak terjadi perang, pasukan Azerbaijan berhasil masuk ke wilayah pendudukan dan menguasai sekitar 22 kota dan desa di Nagorno-Karabakh. 

Israel juga diduga menjual persenjataan pada Azerbaijan, membuat Armenia menarik duta besarnya Armen Smbatyan terkait laporan itu.

Setelah pembicaraan telepon antara Presiden Armenia Armen Sarkissian dan Presiden Israel Reuven Rivlin, Armenia menyatakan Israel mungkin menghentikan penjualan senjata komersial pada Azerbaijan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: