Warga sipil di kota Terter, Azerbaijan tinggal di bunker atau tempat perlindungan selama 10 hari untuk melindungi diri dari serangan Armenia.
Beberapa penduduk Terter berjuang untuk bertahan hidup di tempat perlindungan sejak 27 September ketika serangan dimulai. Warga lain berimigrasi ke daerah pemukiman yang lebih aman dan jauh dari zona konflik.
Baca Juga: Putin Bersikap, Bela Azerbaijan atau Armenia?
“Saya tinggal di tempat penampungan bersama empat anak dan tetangga saya. Banyak rudal mendarat di sekitar rumah saya,” kata Cavid Hekimov, salah satu warga yang berlindung sejak hari pertama penyerangan.
Dia mengatakan mereka akan tetap berada di tempat penampungan demi keselamatan mereka dan sebagai tindakan antisipasi. Pemerintah Azerbaijan menyediakan semua kebutuhan pokok penduduk yang berlindung di shelter selama mereka tetap di tempat itu.
Terter adalah salah satu pemukiman sipil yang menjadi target Armenia dengan tembakan artileri berat. Bentrokan perbatasan meletus pada 27 September, ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil dan militer Azerbaijan, yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Parlemen Azerbaijan mengumumkan keadaan perang di beberapa kota dan wilayahnya menyusul pelanggaran perbatasan Armenia dan serangan di wilayah Karabakh Atas yang diduduki, juga dikenal sebagai wilayah Nagorno-Karabakh. Pada 28 September, Azerbaijan mengumumkan mobilisasi militer parsial di tengah bentrokan.
Hubungan antara dua negara bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Sejumlah resolusi PBB serta banyak organisasi internasional menuntut penarikan pasukan Armenia dari wilayah tersebut.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai bagi konflik itu, tetapi upayanya tak kunjung berhasil. Gencatan senjata disepakati pada 1994. Banyak kekuatan dunia telah menyerukan gencatan senjata segera.
Turki, sementara itu, mendukung hak Baku untuk membela diri. Setidaknya 27 warga sipil tewas dan 141 lainnya luka-luka akibat serangan Armenia ke wilayah Azerbaijan, kata otoritas Azerbaijan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: