Halpin mengatakan, Demokrat perlu mendapatkan empat kursi secara keseluruhan untuk memiliki mayoritas langsung sebanyak 51 kursi. "Saat ini, sebagian besar kursi Senat, medan perang yang besar adalah pertarungan, sebagaimana kami menyebutnya. Kami tidak tahu siapa yang akan menang. Mereka sangat dekat," ungkapnya.
Namun demikian, Halpin mengaku telah berhenti memprediksi hasil pemilu. "Sangat mungkin (Joe) Biden atau (Donald) Trump memenangkan kursi kepresidenan, dan Senat berada di tangan pihak lawan," ujarnya.
Jika ini terjadi, Halpin mengatakan, AS akan berada di era lain pemerintahan yang terpecah. Halpin menuturkan, mengingat sifat undang-undang di AS, harus ada kompromi yang dibuat di Senat, jika pihak lawan mengontrol kepresidenan dan Senat.
Sementara David Ramadan dari Schar School of Government di George Mason University mengatakan, pemilu itu akan menjadi salah satu pemilu terpenting di AS.
Ramadan percaya bahwa kemenangan Biden dengan Republikan mempertahankan kendali Senat akan memaksa semua pihak untuk "datang ke tengah" dan membuat fungsi negara dengan cara yang tidak terlalu terpolarisasi.
“Pemilu benar-benar akan membuat perbedaan yang dapat berlangsung selama beberapa generasi dalam lintasan politik Amerika," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: