Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi, Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, Kementerian BUMN (KBUMN) merencanakan untuk memperluas cakupan induk atau holding BUMN farmasi dalam rangka memperkuat industri kesehatan nasional.
"Jadi nanti holding BUMN farmasi akan kita perluas menjadi klaster BUMN sektor kesehatan yaitu BUMN yang bergerak di farmasi dan juga BUMN yang bergerak di layanan kesehatan seperti IHC Pertamedika, Krakatau Medika, dan banyak RS BUMN yang menjadi afiliasi," kata Aditya dalam webinar bertajuk Kontribusi BUMN Farmasi Mengatasi Pandemi Covid-19, Kamis, (15/10/2020).
Aditya mengatakan, kebijakan untuk memperluas cakupan itu dilatarbelakangi tren sektor kesehatan global dan penyakit yang memerlukan suatu solusi yang lebih menyeluruh bagi konsumen.
Baca Juga: 3 Bank BUMN Syariah Digabung, BRIS Siap Jadi Penampung
Maka itu, lanjut dia, industri farmasi tidak lagi hanya sebatas pada pengobatan dan pencegahan melainkan sudah mulai merambah kepada pelayanan kesehatan.
"Tren sektor kesehatan global dan penyakit butuh solusi menyeluruh dan terintegrasi," katanya.
Dalam mengembangkan holding BUMN sektor kesehatan, ia menyampaikan Kementerian BUMN memiliki lima pilar kerangka kerja yang meliputi nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, pengembangan investasi, dan pengembangan talenta.
Aditya menuturkan, tujuan itu semua untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, meningkatkan ketersediaan produk, menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi, tonggak dalam rangka pembentukan induk perawatan kesehatan di Indonesia.
"Kemandirian farmasi dan ketahanan kesehatan menjadi salah satu tujuan utama pemerintah," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti