Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif memberikan penjelasan maksud pernyataan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis terkait Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) akan segera kembali ke Indonesia dan memimpin revolusi.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan Shabri soal revolusi yang akan dipimpin Habib Rizieq telah membuat gentar, menghebohkan, hingga Istana 'bergoyang-goyang'. Baca Juga: Analisis Pengamat: Isu Kepulangan Habib Rizieq Cuma Propraganda Politik FPI
"Kembalinya (HRS), kemarin disampaikan KH. Shabri bahwa Insya Allah (HRS) akan memimpin bangsa Indonesia untuk revolusi, untuk memperjuangkan dalam rangka menyelamatkan Indonesia," katanya, dalam wawancaranya dengan Front TV. Video wawancara berjudul 'Kepulangan IB HRS Ke Tanah Air' itu diunggah di Channel YouTube Front TV, Minggu (18/10/2020). Baca Juga: Analisis Pengamat: Isu Kepulangan Habib Rizieq Cuma Propraganda Politik FPI
"Pernyataan (HRS pimpin revolusi) ini memang membuat gentar dan menghebohkan, sampai Istana bergoyang- goyang dengan kalimat revolusi," sambung dia.
Padahal, lanjut dia, istilah revolusi juga digunakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam salah satu program unggulannya di periode pertama menjabat, yakni revolusi mental.
"Pak Jokowi sendiri itu kan jargonnya revolusi mental. Anehnya ketika yang mengumumkan orang lain jadi sesuatu yang menggetarkan, padahal Pak Jokowi sendiri mengatakan revolusi mental," ujarnya.
"Oleh karenanya, perlu ditegaskan bahwa kalau kita mendengar kalimat revolusi maka mesti dilihat dulu sisi bahasanya, kalau kita melihat kamus bahasa Indonesia maka revolusi itu perubahan yang cepat," ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil