AS Jor-joran Belanja Triliunan Dolar buat Impor Senapan Swedia
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army), akan segera menggunakan senjata terbaru asal Swedia. Mereka akan menggunakan senapan recoilless Carl Gustaf 85mm M3E1.
Dikutip melalui Task and Purpose, Minggu (18/10/2020), pabrikan asal Swedia itu, diketahui sudah menandatangani kontrak multi tahun dengan angkatan darat senilai 87 juta dolar Amerika. Mereka bekerja sama dalam pengadaan senjata.
Baca Juga: Hampir 80 Persen Warga AS Percaya Covid-19 Dipengaruhi Politik daripada Sains
Kontrak baru ini merupakan peningkatan kontrak, sejak pertama kali ditandatangani pada tahun 2017 kemarin. Setelah senapan terbaru itu disahkan, kemudian angkatan darat mengumumkan bahwa setiap peleton akan menerima Carl Gustaf.
Versi terbaru yang akan digunakan oleh tentara angkatan darat, memiliki kerangka titanium dan beratnya hanya 14,8 pound atau sekitar 6,7 kilogram. Sehingga, Carl Gustaf terbaru ini menjadi lebih ringan sebanyak 28 persen, dari versi sebelumnya (M3 dan M3A1).
Perlu diketahui, angkatan darat sendiri sebenarnya sudah mengalokasikan dananya lebih dari 17 juta dolar, untuk mendukung pengadaan 214 senapan recoilless M3E1 dalam permintaan anggaran tahun 2021.
Menurut dokumen anggaran angkatan darat, senapan Carl Gustaf ini mampu menyerang dan menghancurkan kendaraan lapis baja, musuh di tempat terbuka atau defilade, serta brikade pasukan. Pantas saja jika senapan ini bernilai fantastis, mengingat kemampuan yang dimilikinya.
Meski baru saja mengganti seluruh senjatanya, kini pabrikan Swedia itu bekerja sama dengan Raytheon untuk melakukan serangkaian test penerbangan. Hal ini dilakukan, untuk menguji amunisi berpemandu laser terbaru yang disebut Munisi Carl-Gustaf Terpandu.
Kemudian, perusahaan ini juga sudah menandatangani perjanjian kerangka kerja senilai 445 juta dolar, untuk memproduksi amunisi senjata anti Carl Gustaf dan AT-4 pada tahun 2019 kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: