Tiko mengatakan, di sektor energi, PLN dan Pertamina yang mengalami dampak paling buruk seiring berkurangnya konsumsi listrik dan bahan bakar.
Maka itu, ia menyampaikan, Kementerian BUMN telah menyusun sejumlah strategi diantaranya memproteksi SDM, stabilisasi supply chain, financial stress testing, menjaga customer engagement, dan merealisasikan kesempatan baru.
"Dalam hal memproteksi SDM, kita ubah secara drastis pola kerjanya, terutama pada public service, seperti di airport, bank dan sektor lain yang merupakan pelayanan jasa sehingga bisa melindungi pegawai dan mengalami risiko yang lebih kecil terjangkit," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani Gembar-gemborkan Ekonomi RI Menuju Perbaikan
Tiko menuturkan, memperbaiki rantai pasok (supply chain), terutama sektor kesehatan agar dapat efektif menangani pandemi Covid-19.
"Supply chain ketersediaan pangan juga kita perbaiki untuk memastikan pangan di seluruh Indonesia tidak mengalami kekurangan. Sehingga kita bisa lihat setelah berjalan 6-7 bulan Covid-19 ini harga pangan terjaga dengan baik," tuturnya.
Tiko juga mengatakan, dari sisi keuangan, pihaknya melakukan financials stress testing yang diikuti dengan restrukturisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: