Pendemo Thailand Ultimatum Prayuth Chan-ocha, Mundur dalam 3 Hari atau...
Pengunjuk rasa di Thailand memberi tenggat waktu tiga haru kepada Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha untuk mengundurkan diri menyusul unjuk rasa yang telah berlangsung selama beberapa pekan di Negeri Gajah Putih.
Tuntutan itu disampaikan di saat Prayuth menyatakan akan mencabut keadaan darurat guna meredakan demonstrasi pro-Demokrasi.
Baca Juga: Salut, Demonstran Hong Kong Rupanya Inspirasi Pedemo di Thailand
"Saat ini saya bersiap untuk mencabut keadaan darurat di Bangkok dan akan dilakukan dengan segera jika tidak terjadi insiden kekerasan," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha dalam pidatonya pada Rabu (21/10/2020) kepada seluruh rakyat Thailand.
Prayuth yang merebut kekuasaan di Thailand melalui kudeta pada 2014 tidak memperinci kapan tindakan itu akan diambilnya.
“Sekarang kita harus menjauh dari tepi jurang licin dan berbahaya yang mudah beralih menjadi kekacauan,” tambahnya sebagaimana dilansir VOA.
Ribuan pengunjuk rasa bergerak ke Gedung Parlemen, kediaman perdana menteri, yang menentang larangan berkumpul lebih dari empat orang selama enam hari berturut-turut.
Akan tetapi para pemimpin demonstrasi pada Rabu menegaskan akan melangsungkan putaran demo yang baru jika Prayuth tidak mengundurkan diri dalam tiga hari.
Rabu pagi, pengadilan Thailand membatalkan keputusan untuk menutup Voice TV --outlet media yang sebagian dimiliki oleh keluarga mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang diasingkan.
Voice TV merupakan satu dari empat media yang sedang dalam penyelidikan atas liputan mereka mengenai gerakan protes di Thailand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: