Sutiaji mengungkapkan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah sebelum memutuskan kembali membuka sekolahan di Kota Malang. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah melakukan jajak pendapat. Hasilnya 70 persen wali murid dan siswa setuju sekolah kembali tatap muka.
Kemudian menyiapkan sarana dan prasarana, mulai dari menambah jumlah wastafel di sekolahan. Mewajibkan bermasker bagi semua warga sekolah, memberlakukan kuota atau batas maksimal siswa dalam kelas. Serta bagi siswa dari luar daerah Kota Malang wajib diantar dan dijemput orangtua.
"Akan tetapi masih kita bagi. Jadi tidak 100 persen yang tatap muka, akan tetapi 50 persen, atau 60:40. Kesiapan sekolah sudah siap. Beberapa bulan lalu sudah kita siapkan, dasarnya dari jajak pendapat. Dan mayoritas, lebih dari 70 persen (wali murid) itu menghendaki masuk (tatap muka)," tutur Sutiaji.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami