Pergi berwisata saat momen libur panjang menjadi yang paling ditunggu-tunggu masyarakat. Namun, pada saat yang bersamaan, masyarakat harus wawas diri terhadap potensi penyebaran virus Covid-19. Hal itu pula yang menjadi kekhawatiran pemerintah bahwa liburan akan menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Ragam Aktivitas Menyenangkan untuk Liburan Aman #DiRumahAja
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Britoasmoro, mengungkapkan bahwa mengingat pandemi virus corona yang sampai sekarang belum berakhir, pemilihan jenis atau aktivitas liburan perlu menjadi perhatian masyarakat supaya aman dari paparan virus. Staycation adalah salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk mengisi libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang.
Baca Juga: Ragam Aktivitas Liburan yang Punya Risiko Tinggi Penularan Covid-19
"Staycation atau berlibur di rumah saja bisa jadi pilihan terbaik karena dinilai paling aman," pungkasnya seperti dilansir dari laman Satgas Covid-19.
Reisa menambahkan, staycation dapat menjadi aktvitas berlibur yang tidak kalah seru dari berlibur ke luar rumah. Tur virtual ke tempat wisata, menonton konser musik, film, dan berolahraga adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat staycation bersama keluarga.
"Nah, untuk olahraga ini, kami sudah pernah menyampaikan pedoman dari Kementerian Pemuda dan Olahraga opsi melakukan olah raga di rumah sebagai opsi terbaik. Yoga misalnya, senam, atau mempraktikkan tips stretching dan angkat beban," sambung Reisa.
Kendati begitu, tegas Reisa, jika masyarakat tetap kekeh untuk berlibur di luar rumah, pemilihan moda transportasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat harus sangat diperhatikan. Ia mengimbau masyarakat supaya menghindari kerumunan atau antrean dan selalu menerapkan 3M, terutama memakai masker.
"Bagi yang memakai transportasi umum, pastikan jadwalnya sudah dipilih dari jauh hari. Agar dapat menjauhi kerumunan atau bahkan antrian panjang. Dalam perjalanan wajib memakai masker, hindari makan atau minum, hindari mengobrol panjang di bus atau keret," katanya lagi.
Kemudian, pemilihan tempat menginap seperti hotel harus dipastikan patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Terlepas dari itu semua, Reisa mengatakan bahwa berlibur adalah hal yang baik, namun itu tidak mengurangi tanggung jawab bersama untuk melindungi orang lain dari risiko Covid-19.
"Ingat, berlibur itu baik untuk kesehatan psikologis kita. Tetapi, tidak mengurangi tanggung jawab kita melindungi diri dan orang lain dari resiko COVID-19. Sikap bertanggung jawab juga baik untuk kesehatan mental, melindungi diri artinya melindungi orang lain juga dan pada akhirnya melindungi Indonesia," tutup Reisa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih