Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo memiliki elektabilitas yang masih cukup rendah dalam kontestasi Pilpres 2024. Namun, diketahui Mantan Panglima TNI ini kerap dikait-kaitkan menjadi kandidat capres di Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis, Minggu (25/10/2020). Baca Juga: Siapa Bilang Gatot Ciut? Gak, Taringnya Masih Tajam!
Dalam survei tersebut, nama Gatot berada di posisi kedelapan. Dan sebaliknya, Gatot masih kalah jauh jika dibandingkan dengan putra Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga juniornya di TNI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Baca Juga: Ah! Gatot Nurmantyo dan KAMI Melempem, Kurang Gereget
Sementara itu, survei yang dilakukan para bulan September, AHY berada di posisi keenam dengan elektabilitas mencapai 4,2 persen, yang diketahui mengalami kenaikan dibanding hasil survei sebelumnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pada survei bulan Februari, Mei dan Juli 2020, posisi Gatot juga tak berubah. Masih di bawah AHY.
Saat itu, AHY memperoleh dukungan dari 6,5 persen pada Februari. Lalu 4,8 persen pada bulan Mei dan 6,8 persen pada bulan Juli.
Sementara Gatot Nurmantyo, pada survei bulan September malah melorot dengan hanya mendapat 1,4 persen dukungan.
Padahal, pada survei bulan Mei, elektabilitasnya mencapi 1,7 persen. Akan tetapi, angka itu malah melorot pada survei bulan Juli, yakni sebesar 1,4 persen saja.
Di sisi lain, kejutan terjadi di papan atas, dimana Ganjar Pranowo melejit dan menduduki ranking pertama dengan 18,7 persen dukungan publik.
Angka itu mengungguli Prabowo Subianto yang dalam setiap survei selalu menduduki posisi teratas. Dalam survei kali ini, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu berada di angka 16,8 persen.
Disusul Anies Baswedan dengan 14,4 persen, Sandiaga Uno 8,8 persen, dan Ridwan Kamil dengan 7,6 persen dukungan.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 24-30 September 2020, dengan 1.200 responden yang ikut dilibatkan dengan menggunakan metode simple random sampling.
Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil