Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Pukulan Telak Erdogan ke Muka Macron, yang Pertama...

Tiga Pukulan Telak Erdogan ke Muka Macron, yang Pertama... Kredit Foto: (Foto/Reuters)

2.  Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut Presiden Prancis, Emmanuel Macron adalah orang yang membutuhkan perawatan mental. Pernyataan ini disebut dalam pidatonya menyusul sikap Macron terhadap Muslim dan Islam.

Seperti diketahui, sejak awal bulan ini, Macron berjanji untuk melawan "separatisme Islam", yang disebutnya mengancam  mengambil kendali di beberapa komunitas Muslim di sekitar Prancis.

Tak hanya itu otoritas Prancis juga menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad di salah satu gedung pemerintah sebagai respons kemarahan atas pembunuhan guru Prancis.

"Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam? Macron membutuhkan perawatan pada tingkat mental," kata Erdogan dalam pidatonya di kongres provinsi Partai AK di kota Kayseri, Turki tengah dilansir dari reuters, Sabtu (24/10/2020).

"Apa lagi yang bisa dikatakan kepada seorang kepala negara yang tidak memahami kebebasan berkeyakinan dan yang berperilaku seperti ini kepada jutaan orang yang tinggal di negaranya yang merupakan anggota dari agama yang berbeda?"  tambah Erdogan.

3. Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Presiden Emmanuel Macron tidak bisa menguliahi Turki soal kemanusiaan. Pernyataan Erdogan itu disampaikan pada simposium yang diadakan di Pulau Demokrasi dan Kebebasan melawan kudeta.

“Anda [Macron] tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah. Anda tidak tahu sejarah Prancis,” kata Erdogan seperti dilansir Anadolu Agency.

"Anda tidak bisa menguliahi kami tentang kemanusiaan," lanjut dia.

Presiden Turki kemudian mengenang pembantaian di Aljazair, yang menewaskan sekitar satu juta orang, dan di Rwanda, yang menewaskan 800.000 orang. “Jangan main-main dengan Turki dan orang-orang Turki,” tegas Erdogan.

Sebelumnya, menjelang KTT negara anggota Uni Eropa bagian selatan pekan lalu, Macron mengatakan, Prancis harus keras dengan pemerintah Turki dan bukan dengan rakyat Turki, yang berhak mendapatkan lebih dari pemerintahan Erdogan.

"Turki tidak lagi menjadi mitra di wilayah Mediterania," kata presiden Prancis itu.

Dia mengklaim, sekutu NATO, Turki, melakukan tindakan yang tidak bisa diterima kepada kapal Prancis di lepas pantai Libya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: