Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Pandemi, Transaksi Mobile Banking BNI Melonjak 80%

Selama Pandemi, Transaksi Mobile Banking BNI Melonjak 80% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama masa pandemi, kebutuhan layanan perbankan digital makin meningkat. PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, mencatatkan volume transaksi melalui jaringan elektroniknya BNI Mobile Banking tumbuh 80,4% year on year (yoy).

Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies, mengatakan bahwa peningakatan ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan layanan perbankan digital akibat pandemi yang membuat nasabah lebih nyaman bertransaksi tidak secara langsung.

Baca Juga: BNI Luncurkan Kartu Petani Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi

"Hingga September 2020, volume transaksi melalui BNI Mobile Banking tumbuh 80,4% yoy. Adapun jumlah transaksi meningkat dari 142 juta pada kuartal ketiga tahun 2019 menjadi 211 juta transaksi pada kuartal ketiga tahun 2020 atau meningkat 48,1%," kata Corina dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Dia mengungkapkan, ke depannya layanan perbankan digital akan makin menjadi ujung tombak transaksi perbankan di BNI. Untuk itu, perusahaan akan terus melakukan pengembangan digital banking untuk menghasilkan produk dan layanan keuangan digital yang mendukung inklusi keuangan dan meningkatkan customer engagement, tetapi juga digitalisasi pada proses bisnis internal yang melahirkan produktivitas dan efisiensi.

Adapun selama sembilan bulan pertama tahun ini, BNI mencetak laba bersih mencapai Rp4,32 triliun atau turun 63,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,97 triliun.

Penurunan laba bersih ini seiring dengan efek dari upaya BNI memperkuat fundamental dalam menghadapi ekonomi di masa mendatang dengan pencadangan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Q3-2020 berada pada 206,9%, lebih besar dari Q3 2019 sebesar 159,2%.

"Adapun hingga akhir September, aset BNI tumbuh 12,5% yoy, mencapai Rp916,95 triliun," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: