Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Allahu Akbar, Fix 1 November Pasukan Habib Rizieq Turun ke Jalan, Kepung...

Allahu Akbar, Fix 1 November Pasukan Habib Rizieq Turun ke Jalan, Kepung... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, membenarkan tiga ormas besutan Habib Rizieq Shihab dipastikan akan mengepung Kantor Kedutaan Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 1 November 2020 mendatang.

Aksi tersebut merupakan buntut pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina agama Islam. Ketiga ormas itu adalah Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan GNPF Ulama. Baca Juga: Habib Rizieq Mau Pulang ke Tanah Air, Pemerintah Gak Perlu Ketar-ketir

"Kita (juga) akan turun ke jalan, kepung Kedubes Prancis," kata Novel di Jakarta, Kamis (29/10/2020). Baca Juga: Habib Rizieq Mau Pulang ke Indonesia, Reaksi Netizen Beragam

Lanjutnya, ia mengatakan massa akan berkumpul tepat di depan kantor Kedutaan Besar Prancis. Sementata itu, dalam pamflet yang sudah tersebar di medsos, aksi itu nantinya akan dibuka dengan serangkaian acara Maulid Agung sebagai bukti kecintaan pada Nabi Muhammad SAW.

Namun sayangnya, Novel belum memberitahukan berapa jumlah massa yang hadir dalam aksi kepung Kantor Kedutaan Prancis tersebut.

Sebelumnya, Presiden Macron menggambarkan Islam sebagai agama dalam krisis dan mengumumkan rencana aturan yang lebih ketat untuk menangani yang disebutnya 'separatisme Islam' di Prancis. Istilah itu, menurut Macron, merujuk pada sekelompok penganut Islam ekstremis/fanatik yang "melenceng" dari nilai-nilai republik.

"Dalam konteks Islam radikal — karena ini yang jadi topik pembahasan dan mari kita bicara dan menyebut masalah ini — kehendak yang secara sistematis ingin melanggar aturan hukum republik dan membentuk aturan sendiri, [...] dan ini secara perlahan mengarah ke penolakan terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani, dan hak untuk menistakan (agama), dan diri kita pada akhirnya diam-diam berubah jadi seseorang yang radikal," kata Presiden Macron lewat pidatonya yang disiarkan di laman resmi Kedutaan Besar Prancis di Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: