Kirim Surat ke Emmanuel Macron, PKS: Anda Tak Tahu Apa-apa tentang Agama Kami!
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, mengirimkan surat untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai respons atas pernyataan pemimpin Prancis tersebut tentang agama Islam yang ia sebut sedang mengalami krisis di seluruh dunia.
Politisi Indonesia itu juga menyampaikan kecaman atas penerbitan ulang kartun yang menghina Nabi Muhammad oleh majalah satire Prancis, Charlie Hebdo. Kartun itu dipertontonkan guru sejarah bernama Samuel Paty kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berbicara dan berekspresi.
“Pernyataan Anda yang tidak tahu apa-apa tentang agama yang kami anggap sakral tidak dapat diterima. Itu juga ceroboh karena berpotensi memicu reaksi kekerasan yang mengancam perdamaian dan ketertiban di banyak negara di dunia,” tulis Syaikhu.
Baca Juga: Macron Hina Islam Habis-habisan, PBNU Malah Bela Macron: Kenyataan Itu!
“Atas nama Muslim Indonesia, saya juga akan mengatakan bahwa kami merasa, bersama dengan penggambaran yang menghina Nabi Muhammad SAW, sangat menyakitkan. Ini mencerminkan pengabaian terhadap pluralisme, kesetaraan, dan keadilan,” lanjut dia.
“Kami mengutuk semua tindakan ofensif terhadap agama apapun, terutama terhadap Islam. Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi dan berbicara harus diimbangi dengan rasa hormat dan kesopanan terhadap orang lain,” ujarnya.
Baca Juga: Emmanuel Macron Hina Islam, MUI Geram: Boikot Semua Produk Prancis!
Presiden PKS juga mendesak Macron meminta maaf kepada komunitas internasional. “Khususnya kepada komunitas Muslim yang sangat tersinggung,” ujarnya.
”Kami percaya bahwa membangun dan memperkuat kepercayaan dan saling menghormati di antara banyak bangsa, ras, komunitas agama dan budaya yang berbeda adalah yang dibutuhkan dunia saat ini, bukan kebangkitan kebencian, prasangka seperti Islamofobia, ekstremisme dalam bentuk apa pun, dan bahkan terorisme yang mungkin ditimbulkan oleh kata-kata Anda.”
“Barat dan Islam dapat dan akan hidup berdampingan dalam damai dan harmoni ketika kedua belah pihak benar-benar bekerja untuk mencapai tujuan bersama tersebut,” imbuh Syaikhu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri