Isu kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), kembali mewarnai pemberitaan media massa Tanah Air. Tak ayal, berita itu mengundang banyak pertanyaan publik.
Spekulasi pun bermunculan, berbagai dugaan merebak hingga menimbulkan 'kegaduhan' di masyarakat. Faktanya, hingga saat ini belum ada kepastian apakah betul HRS akan 'mudik' atau hanya isu belaka.
Baca Juga: Di Sini Lagi Banyak Orang Gila, Habib Rizieq Nggak Usah Dipulangin Dulu!
Pegiat Sosial, Mustofa Nahrawardaya, mengemukakan bahwa melihat kondisi saat ini, sebaiknya Habib Rizieq jangan pulang ke Indonesia. HRS disebutnya cukup menjadi simbol perjuangan dulu karena dinilai saat ini 'banyak orang gila'.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra), Fadhli Harahab, mengatakan bahwa isu kepulangan Habib Rizieq hanya memperkeruh suasana aman dan nyaman di tengah masyarakat.
Padahal, tidak semestinya di tengah merebaknya wabah penyakit seperti Covid-19 saat ini, masyarakat dialihkan perhatian dan konsentrasinya kepada hal-hal yang memecah belah persatuan.
"Saya pikir kalau mau pulang tak ada masalah. Tidak ada yang melarang. Namun, seolah-olah mau kiamat. Muncul berbagai spekulasi, fitnah bertebaran, ancam-mengancam. Kalau mau pulang, pulang saja, tidak perlu diramai-ramaikan," ujar Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Senin (2/11/2020).
Menurut Fadhli, bukan kali ini saja rencana kepulangan HRS menjadi keramaian dan hanya berujung kegaduhan. Tercatat, sudah lima atau enam kali kabar itu berhembus.
"Wajar kalau masyarakat menilai ini hanya isapan jempol belaka. Cuma bikin gaduh, 'Gorengan' doang, ngompor-ngomporin doang, begitu kan," terangnya.
Alumnus UIN Jakarta itu pun berharap jika Habib Rizieq hendak pulang tak perlu dibesar-besarankan agar masyarakat juga tidak terganggu.
"Tak ada yang harus diistimewakan juga dengan kepulangan HRS. Kalau mau pulang silakan, kalau mau menetap di Arab Saudi juga silakan, tidak perlulah dibesar-besarkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum