Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan mata uang global semakin besar. Per Selasa, 3 November 2020 siang, apresiasi rupiah mencapai lebih dari 0,80% dan kini dolar AS tumbang ke level terdalam di angka Rp14.537.
Baca Juga: Bagai Ketiban Durian Runtuh, Keuntungan Kalbe Farma Tembus Rp2 Triliun Lebih!
Sampai dengan pukul 13.10 WIB, rupiah menguat 0,79% ke level Rp14.550 per dolar AS. Padahal, gerak rupiah saat ini dibayangi oleh sentimen kurang baik, yakni potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3% pada kuartal III tahun 2020. Baca Juga: Merinding! Rupiah Menang Telak, Dolar AS & Mata Uang Global Luluh Lantak!
Bukan hanya dolar AS, keperkasaan rupiah juga tercermin saat berhadapan dengan mata uang global lainnya. Misalnya saja, rupiah terapresiasi di hadapan dolar Australia (1,00%), euro (0,66%), dan poundsterling (0,72%).
Bersamaan dengan itu, seluruh mata uang regional juga ikut lumpuh terhadap rupiah. Sang Garuda perkasa atas Ringgit (0,88%), won (0,85%), dolar Taiwan (0,82%), dolar Hong Kong (0,79%), Yuan (0,78%), Yen (0,75%), dolar Singapura (0,74%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: